SOLOPOS.COM - Kompleks Kantor Bapenda Kendal. (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri).

Solopos.com, KENDAL— Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Kendal mencatat penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dibarengi dengan peningatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK).

Hal itu menyusul kebutuhan tenaga kerja di Kawasan Industri Kendal yang mencapai puluhan ribu.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kendal, Cicik Sulastri, Selasa (27/6/2023) menyebut TPT pada 2022 Kabupaten Kendal mengalami penurunan 0,21% dari 7,55% menjadi 7,34% dari target 6,73%.

Sementara TPAK di Kabupaten Kendal pada 2022 mengalami peningkatan yang semula 69,93% menjadi 73,44% dari target 75,99%.

Hal itu disampaikan Cicik pada Tim Ekspedisi Investasi Jateng 2023 di kantornya di Jl. Raya Soekarno-Hatta no.62 Purin, Pakauman, Kecamatan/Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Cicik mengatakan angka tersebut menurutnya terjadi lantaran iklim investasi kondusif yang tengah dibangun di KIK. Cicik menyebut sudah ada 90 investor yang menanam modal dalam kawasan tersebut.

Sementara penyerapan tenaga kerja terbagi dalam dua sektor yakni tenaga kerja langsung dan tidak langsung. Tenaga kerja langsung merupakan pekerja di perusahaan sementara tenaga kerja tidak langsung bekerja pada bidang konstruksi atau pembangunan fisik perusahaan.

Cicik menyebut sejumlah 80% tenaga kerja di KIK saat ini merupakan warga Kendal dan sekitarnya.

“Ada 7.702 orang tenaga kerja langsung [yang sudah bekerja di KIK] targetnya pada 2025 ada penyerapan tenaga kerja langsung berkisar 29.816 orang. Tenaga Kerja tidak langsung sebanyak 5.860 orang [saat ini], direncanakan sampai dengan 2025 kebutuhan tenaga kerja tidak langsung mencapai 66.000 orang,” paparnya.

Cicik membeberkan telah melakukan berbagai upaya dan strategi dalam mencetak tenaga kerja yang terampil, kompeten, dan produktif serta siap bersaing di dunia kerja. Antara lain dengan melaksanakan program pelatihan berbasis kompetensi sesuai dengan kebutuhan industri.

Disperinaker Kendal juga telah memiliki Balai Latihan Kerja (BLK) Disperinaker yang berkolaborasi dengan Lembaga Penyelenggara Kesejahteraan Sosial (LPKS), BLK Komunitas dan perusahaan baik di dalam lingkungan KIK maupun di luar KIK untuk mengadakan pelatihan kerja.

Menurutnya materi secara keseluruhan yang diberikan pada calon tenaga kerja seperti pelatihan fisik, mental dan kedisiplinan yang berkolaborasi dengan TNI AD (Koramil Kecamatan Gemuh).

Sementara pada pelatihan softskill dan materi produktifitas, dilaksanakan oleh instruktur dari perusahaan terkait (HRD) dan pejabat fungsional Disperinaker.

Selain itu pada materi pelatihan teknis dibimbing langsung oleh instruktur yang kompeten sesuai dengan bidang kejuruannya yang dilaksanakan di workshop masing-masing. Rata-rata lama pelatihan 180-430 jam pelajaran atau sekitar 33 hari.

Masing-masing calon tenaga kerja yang telah melalui pelatihan tersebut diberikan sertifikat kelulusan dan sertifikat kompetensi dari badan nasional sertifikasi profesi (BNSP).

Sementara hasil penyerapan tenaga kerja pasca pelatihan hampir mencapai 70% di dunia industri sementara 30% di antaranya menjadi tenaga kerja mandiri atau berada dalam sektor wirausaha.

“Kami juga membangun aplikasi Kendal Karir yang mempertemukan calon pencari kerja dengan para pemberi kerja. Untuk lebih memberikan peluang kerja Pemkab Kendal bekerjasama dengan badan Pengembagan Sumber Daya Manusia Industri/BPSDMI Kementerian Perindustrian dan Badan Usaha KIK menandatangi MoU terkait penyerapan tenaga kerja,” katanya.

Kerja sama tersebut kemudian ditindaklanjuti Balai Diklat Industri/BDI Kemenperin dalam memberikan pelatihan sesuai materi masing-masing dalam penyediaan calon tenaga kerja, pelatihan, penyerapan tenaga kerja.

Menurutnya perusahaan juga memiliki komitemen yang sama terkait penyerapan tenaga kerja pasca pelatihan.

Lebih lanjut Disperinaker Kendal juga melakukan upaya dan strategi lain yakni melalui pemberian pelatihan kerja bagi pencari kerja, yang berkolaborasi dengan SMK/ SMA di Kabupaten Kendal melalui bimbingan jabatan maupun konseling kepada calon tenaga kerja.

Selain itu Pemkab Kendal juga telah menandatangi MoU dengan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Kementerian Tenaga Kerja.

Hal itu terkait pelatihan berbasis kompetensi (BPK), pelatihan calon pekerja migran Indonesia dan juga pelaksanaan uji kompetensi bagi peserta pelatihan berbasis kompetensi.

“Ini untuk efisiensi anggaran APBD, ada pelatihan yang dianggarkan melalui APBD. Ada pula yang melalui BBPVP sehingga kami lakukan kolaborasi,” ujarnya.

Menurutnya pemkab juga tengah berupaya membentuk Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV) tentang revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi di Kabupaten Kendal. Hal itu untuk menangani angka pengangguran sesuai dengan Perpres 68/2022.



Selain itu Disperinaker Kendal juga telah melaksanakan Job Fair minimal dua bulan sekali tergantung kebutuhan perusahaan.

Disperinaker Kendal juga melakukan kolaborasi dengan perusahaan dari proses perekrutan, pelatihan di BLK/perusahaan dan penyerapan tenaga kerja dan Job Fair besar setahun sekali.

“Materi lainnya yang tidak kalah penting adalah kami memberikan pelatihan peningkatan produktifitas bagi pelaku IKM untuk mengembangkan usaha dan peningkatan daya saing produknya. Kami juga melatih pekerja di perusahaan untuk meningkatkan produktivitas yang bersangkutan maupun perusahaan itu sendiri,” beber Cicik.

Menurutnya peningkatan produktivitas untuk pekerja perusahaan biasanya meliputi pelatihan pemecahan masalah, digital marketing, achievement motivation training/AMT, pengukuran produktivitas, kepemimpinan, sistem informasi manajemen proyek (simpro), budaya kerja, dan lainnya.

Disperinaker Kendal juga memfasilitasi para pelaku IKM dalam sertifikasi tingkat komponen dalam negeri/TKDN (E-Katalog) dan pembuatan nomor induk berusaha /NIB.

Selain itu pihaknya juga berupaya meningkatkan kemampuan kewirausahaan melalui kegiatan penciptaan wirausaha baru sehingga dapat mengembangkan industri kreatif.

Tak hanya itu Disperinaker juga berupaya menaikkan daya saing produk daerah melalui kemitraan, pemasaran online, dan pengembangan varian.

Ekspedisi Investasi Jateng 2023 merupakan bagian dari program kolaborasi Solopos Media Grup (SMG) bersama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah, Bank Jateng, Pemerintah Kabupaten Kendal, dan Semen Grobogan.

Ekpedisi Investasi

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya