SOLOPOS.COM - Pemilik Solo Floss Roll, Rochmat Purwanto, menunjukkan produk abon gulung miliknya di outlet Solo Floss Roll, di Jl. Ronggowarsito, Kota Solo, pada Selasa (9/5/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO — Pemilik usaha abon gulung Solo Floss Roll, Rochmat Purwanto, membeberkan kiat sukses dalam merintis usahanya yang jadi oleh-oleh khas Kota Bengawan ini.

Menjaga kualitas bahan baku dan kepercayaan pelanggan menjadi salah satu faktor utamanya hingga saat ini ia mampu mengembangkan sayap di dunia bakery dengan merintis brand baru, Mpatbela.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Ia bersama istrinya, Tuti Setyawati berkisah dalam menjaga kualitas ia tidak sembarangan mengganti merek bahan baku. Selain itu, jaminan penukaran produk, misalnya hilang atau ketinggalan selalu ia jaga.

Saat membuat abon gulung, banyak pesaing usaha yang mulai membuat kuliner yang sama, bahkan dengan kemasan yang sama. Tanpa basic di bidang kuliner, sebagai baker atau chef, membuat Rochmat dan Tuti berhati-hati terkait bahan baku.

“Kalau supplier bawa produk lebih murah langsung kami tolak, kalau bawa yang lebih mahal bisa trial, karena memang pakai produk premium. Kami awalnya memang tidak tahu tentang roti, jadi awalnya belanja yang paling bagus yang mana. Karena branding sebagai oleh-oleh, orang-orang enggak terlalu sensitif masalah harga, jadi kami enggak main-main di kualitas juga,” ujar Rochmat saat ditemui Solopos.com di outlet Solo Floss Roll di Jl. Ronggowarsito, Solo pada Selasa (9/5/2023).

Mereka juga memberikan paperbag dan kardus secara gratis untuk para pelanggan, berbeda dengan beberapa toko yang kadangkala harus membayar biaya tambahan. Hal itu salah satunya, karena Rochmat memegang falsafah Jawa, urip iku urup, yang ia aplikasikan juga dalam usaha bakery baru. Brand Mpatbela yang ia rintis seusai pembatasan pandemi Covid-19, mempunyai tagline, apa yang dari hati akan sampai ke hati.

Ia merintis Mpatbela dengan ragam kuliner bakery pada rentang harga yang lebih terjangkau berbeda dengan produk-produk Solo Floss Roll yang telah memiliki pasar sendiri. Produk bakery Mpatbela dijual dengan harga Rp7.000 hingga Rp45.000 sementara untuk produk Solo Floss Roll dijual dengan harga Rp58.000 hingga Rp67.000.

Produk Mpatbela berfokus pada jenis kuliner yang tengah viral dan cenderung mengikuti pasar. Ketika jenis kuliner tersebut sudah redup, ia memilih tidak produksi kembali. Produk tersebut misalnya, waffle, croffle, croissant, dessert box, dan lain-lain. Produk ini dijual dengan harga cukup murah. Produk Mpatbela banyak dilirik di kafe-kafe yang sesuai target market mereka merambah selera anak muda.

Untuk Solo Floss Roll, ia memilih produk pakem oleh-oleh miliknya yaitu abon gulung dengan berbagai pilihan. Ada pula produk bakpia mumboel, dan nastar balok khas Laweyan, dan bakpia duren Tawangmangu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya