SOLOPOS.COM - Senior Vice President Marketing Divisi Bogasari, Ivo Ariawan, menyampaikan sambutannya dalam acara Kunci Informasi dan Teknologi (KIAT) Bogasari 2023, di Alana Hotel & Convention Center Solo, pada Senin (17/7/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SOLO – Sektor kuliner makin bertumbuh di beragam kota tak terkecuali di Kota Solo. Menjawab tantangan pada usaha di sektor kuliner ini, Bogasari kembali getol melakukan pendampingan usaha, kecil, dan menengah (UKM) secara offline melalui program Kunci Informasi dan Teknologi (KIAT) Bogasari 2023.

Program ini kembali digelar di Kota Solo seusai pandemi Covid-19 berakhir. Kegiatan ini dimulai dari Alana Hotel & Convention Center Solo, pada Senin (17/7/2023). Acara tersebut diikuti ratusan UKM dari Kota Bengawan dan sekitarnya. Selain itu, pelaku UKM mengikuti pelatihan ini secara daring dari berbagai daerah di Indonesia.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Senior Vice President Marketing Divisi Bogasari, Ivo Ariawan, menjelaskan pihaknya berkomitmen untuk tumbuh dan berkembang bersama UKM. Terutama untuk pemulihan ekonomi pascapandemi. Kegiatan KIAT Bogasari 2023 ini melibatkan peran aktif para UKM sebagai bagian dari promosi produk agar semakin dikenal masyarakat.

“Softkill sangat penting untuk diketahui pelaku UKM, baik itu dari pemasaran, manajemen sumber daya manusia [SDM], perizinan, dan lain-lain,” terang Ivo dalam sambutannya. Ia melanjutkan kemasan yang memuat merek dan logo sangat berperan untuk menggaet konsumen saat ini. Kesadaran akan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) bagi para pelaku UKM juga dibutuhkan agar merek produk mereka tidak dicatut oleh orang lain.

Ditemui di sela-sela acara KIAT Bogasari 2023, Public Relations Bogasari, Egi Gias, menguraikan dukungan Bogasari terhadap UKM di Indonesia telah dimulai sejak 1999 atau 2000 lalu. Selama lebih dari 20 tahun mitra Bogasari juga tumbuh positif.

Namun pandemi membuat pola pendampingan Bogasari beralih secara daring. Hingga setelah lembaga kesehatan dunia, World Health Organization (WHO) mencabut status pandemi, Bogasari kembali menggelar edukasi dengan UKM berbasis tepung terigu di berbagai daerah secara offline.

“Kami sangat mendukung UKM, ini adalah KIAT Bogasari pertama yang dilakukan secara offline setelah pandemi. Kalau untuk sebelum pandemi ini sudah jalan, saat pandemi KIAT Bogasari tetap berjalan tapi hanya secara online,” ujar Egi saat ditemui Solopos.com sebelum acara.

KIAT Bogasari 2023 akan berlanjut ke Bandung, Medan, dan Malang. Acara tersebut mengangkat empat tema terkait pentingnya identitas usaha dalam bisnis, bagaimana cara meningkatkan penjualan di media sosial, bagaimana meningkatkan produksi melalui rantai pasok, dan cara mengelola SDM pada usaha UKM.

Banyak program pendampingan yang telah dipersiapkan selain KIAT. Misalnya, ada pelatihan memasak resep kekinian, festival aneka makanan berbasis terigu, sosialisasi pembuatan izin usaha dan undian berhadiah. Selain itu sebagai puncak apresiasi Bogasari kepada UKM, bakal digelar Bogasari SME Award pada akhir 2023.

Selain itu Egi menjelaskan pihaknya juga meluncurkan telah program loyalti, Bogasari Mitra Card (BMC) yaitu program keanggotaan yang terbuka bagi UKM yang menggunakan Bogasari dalam berkreasi aneka makanan berbahan baku terigu.

Keuntungan BMC kepada pelaku UKM salah satunya bisa mendapatkkan point reward, asuransi kesehatan, gratis Majalah Wacana Mitra dari Bogasari, asuransi kebakaran, pelatihan dan edukasi, serta rekomendasi akses kredit mikro dari perbankan. Pelaku UKM bisa mendaftarkan dirinya melalui aplikasi Bogasari melalui Google Playstore atau Apple Store kemudian mengisi panduan registrasi akun sesuai petunjuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya