SOLOPOS.COM - Pengunjung mengamati fosil yang dipamerkan di Ruang Pamer 1 Museum Manusia Purba Sangiran di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Sragen, Kamis (4/8/2022). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SRAGEN — Salah satu lokasi wisata yang sadar pentingnya kebutuhan transportasi yang layak sebagai bagian dari pengembangan wisata yakni Museum Manusia Purba Sangiran di Sragen.

Mereka membangun area parkir khusus untuk memudahkan kendaraan pengunjung.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Sekretaris Desa Krikilan, Aries Rustioko, mengatakan pihaknya telah mengembangkan terminal parkir untuk pengunjung Museum Manusia Purba Sangiran sejak 2021.

Kepada Solopos.com, Aries mengatakan peraturan pemindahan lokasi parkir sudah diatur dalam Peraturan Desa (Perdes) No. 14/2021 melibatkan pemerintah desa beserta Badan Permusyawaratan Desa.

Lahan parkir yang dipakai merupakan lahan milik provinsi yang kosong lalu disulap menjadi terminal parkir.

“Saat ini dalam fase pengembangan kios UMKM dan souvenir. Semua kendaraan parkir di situ dan diantar dengan shuttle. Kemudian ada bus trans jateng yang membantu masyarakat terutama pelajar dan pekerja pabrik mengakses transportasi sehari-hari,” papar Aries saat dihubungi Solopos.com, Senin (31/7/2023).

Sementara itu, pengamat transportasi nasional Djoko Setijowarno mengatakan pengembangan angkutan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) masih menghadapi beberapa masalah, antara lain tingkat isian (load factor) masih rendah karena kurangnya atraksi wisata dan sosialisasi, minimnya koordinasi dan antar lembaga dan masih adanya resistensi angkutan KSPN.

Masalah lainnya adalah kurangnya minat dan animo masyarakat untuk menggunakan angkutan umum berpariwisata.

Menurutnya, masih perlu evaluasi rute dan evaluasi pola pergerakan wisatawan.

“Juga masih perlu meningkatkan koordinasi dan sinergi dinas perhubungan, dinas pariwisata, BPTD dan organda setempat. Lalu perlu dilakukan sosialisasi secara masif untuk mempublikasikan angkutan wisata di masing-masing daerah,” tambahnya saat dihubungi Solopos.com, Senin.

Dia juga berpendapat pemberian subsidi bagi angkutan wisata dapat tetap diberikan dan tidak harus dikurangi dan jika perlu diperbanyak trayeknya, sehingga dampaknya benar-benar akan dirasakan masyarakat di kawasan wisata.

Djoko mengatakan, tercapainya target transportasi umum akan berdampak keuntungan dari sektor lainnya, yaitu peningkatan untuk tingkat hunian penginapan, penjualan produk lokal, pendapatan masyarakat sekitar kawasan wisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya