Bisnis
Rabu, 13 April 2022 - 06:37 WIB

Ketahanan Perbankan Indonesia Cukup Kuat, Ini Penjelasan LPS

Dionisio Damara  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang Rupiah di Bank, Jakarta, 21 April 2016. (Reuters/Darren Whiteside)

Solopos.com, JAKARTA – Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perbankan disebut melampaui kinerja penyaluran kredit per Februari 2022.

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menuturkan ketahanan perbankan masih cukup kuat, didukung oleh tingkat permodalan yang tinggi di level 25,8 persen.

Advertisement

Likuiditas juga longgar di tengah meningkatnya ketegangan konflik geopolitik Rusia dan Ukraina, serta percepatan normalisasi kebijakan moneter bank sentral dunia.

Baca Juga: Lembaga Penjamin Simpanan Dorong Masyarakat Merasa Aman Menabung

Advertisement

Baca Juga: Lembaga Penjamin Simpanan Dorong Masyarakat Merasa Aman Menabung

Purbaya melanjutkan bahwa per Februari 2022, total aset perbankan tumbuh 10,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Hal ini ditopang oleh DPK yang tumbuh 11,1 persen yoy, sementara kredit naik 6,3 persen yoy.

“Pertumbuhan DPK yang lebih tinggi dari pertumbuhan kredit membuat likuiditas perbankan masih longgar dengan loan to deposit ratio (LDR) di level 78,0 persen,” ujar Purbaya dalam acara Silaturahmi LPS dan Perbankan di Jakarta, Selasa (12/4/2022).

Advertisement

Dari sisi kualitas aset, lanjutnya, kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross terjaga di level 3,1 persen. Namun, kondisi tersebut masih dibayangi oleh potensi peningkatan risiko kredit dari kredit yang direstrukturisasi dan kredit kolektibilitas.

Baca Juga: Ekonomi Digital Dorong Inovasi Perusahaan, Perbankan, dan Pendidikan

LPS mencatat saat ini rasio loan at risk (LAR) sebesar 19,8 persen dan rasio kredit restrukturisasi sebesar 16,4 persen.

Advertisement

Apabila dibandingkan dengan tahun 2020, rasio risiko kredit tersebut telah menunjukkan tren perbaikan.

Purbaya menuturkan sebagai bentuk mitigasi risiko kredit, perbankan terus memupuk cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) secara bertahap yang telah mencapai Rp353,7 triliun per Februari 2022.

Alhasil, rasio coverage CKPN terhadap NPL relatif tinggi mencapai 199,4 persen.

Advertisement

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul: LPS: Pertumbuhan DPK Lampaui Penyaluran Kredit per Februari 2022.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif