SOLOPOS.COM - Petani muda asal Kecamatan Wonorejo, Karanganyar, Wiliam Perdana (kanan) sukses membangun Valefarm Hidroponik. (Tangkapan Layar Youtube Espos Indonesia)

Solopos.com, SOLO — Badan Pusat Statistik (BPS) Solo mencatat setengah dari jumlah petani di Kota Solo ternyata masuk kategori milenial. Dalam hal ini, BPS mengkategorikan rentan usia milenial tersebut atara 19-39 tahun.

Jumlah petani milenial bisa menjadi salah satu indikator regenerasi petani di sebuah kota bisa berjalan. Statistisi Ahli Madya BPS Solo, Istanti mengatakan keberadaan petani milenial juga bisa menunjukkan adanya pemanfaatan teknologi digital.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

“Diharapkan dapat menciptakan pertanian modern yang produktif dan berkelanjutan,” kata dia ketika memaparkan Rilis Diseminasi Hasil Sensus Pertanian 2023 Tahap 1 di Hotel Solia Zigna Kampung Batik Laweyan Solo, Selasa (12/12/2023).

Dalam rilis tersebut, Istanti menyampaikan jumlah petani milenial jika mengikuti konsep dan definisi pada Undang-undang RI Nomor 19 Tahun 2013, yaitu subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan tercatat sebanyak 581 orang.

Namun, petani milenial berumur 19–39 tahun, baik menggunakan maupun tidak menggunakan teknologi digital, ada sebanyak 581 orang. Jika di persentase jumlah ini mencapai 58,63 persen dari total petani di Kota Solo yang saat ini berjumlah 991 orang.

Istanti melanjutkan jumlah petani milenial berumur 19–39 tahun paling banyak berada di Kecamatan Banjarsari sebesar 194 orang, diikuti Kecamatan Jebres sebesar 143 orang, dan Kecamatan Laweyan sebesar 121 orang.

Data tersebut juga menunjukkan petani milenial didominasi oleh laki-laki dengan total 92,29%.

“Jika dilihat karakteristiknya, proporsi petani milenial laki-laki yang berusia 19–39 tahun [baik menggunakan maupun tidak menggunakan teknologi] lebih tinggi dibanding petani milenial perempuan,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispartan KPP) Kota Solo, Eko Nugroho Isbandijarso mengatakan meski sektor pertanian tidak mendominasi di Solo, data tersebut menunjukkan anak muda masih tertarik di bidang pertanian.

Namun, dia melihat kecenderungan milenial lebih banyak terlibat di tahap pemasaran. Sedangkan pada tahap produksi masih sedikit. Meski begitu, Eko berharap dengan adanya petani milenial nanti juga akan bisa meningkatkan produk pertanian.

“Walaupun secara produk memang masih didominasi oleh petani-petani tradisional [Generasi X dan baby boomer],” kata dia ketika berbincang dengan Solopos.com selepas acara, Selasa.

Menurutnya, petani milenial berperan untuk membantu menampung dan memasarkan produk dari petani tradisional.

Dia berharap ke depan lebih banyak petani milenial yang mau masuk di ranah produksi.

Eko menyebut untuk masuk ke ranah produksi tidak harus menggunakan lahan yang luas, namun cukup menggunakan metode pertanian seperti vertikultur dan hidroponik. “Hasilnya juga cukup bagus,” kata dia.

Terpisah, Ketua Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia, Darsono mengatakan peran anak muda, termasuk millennial, penting untuk menjaga keberlangsungan sektor pertanian di tanah air.

Guru besar Fakultas Pertanian UNS Solo itu menyebut agar anak muda semakin meminati sekot tersebut citra pertanian tidak boleh dicap atau framing buruk.

“Tentunya membuat tentang pertanian itu bukan penderitaan, tapi pertanian itu menarik karena di situ penghasilannya tidak kalah dengan di sektor perkotaan. Nah cara menerapkan itu perlu menerapkan teknologi yang presisi, perluasan skala usaha, dan kelembagaan juga harus dikembangkan,” kata dia.

Selain itu, kecenderungan milenial menggarap pertanian tentu lebih mengendapkan penggunaan terkonlogi. Darsono menyebut jika orang tau dulu menggunakan cangkul minimal petani milenial sudah menggunakan traktor.

Lebih jauh lagi milenial biasa saja memanfaatkan drone udara untuk menyemprot tanaman padi di sawah.

“La bagaimana kemudian negara mensubsidi kredit traktor, atau memberikan fasilitas-fasilitas lain, sehingga ada keasyikan tersendiri bagi milenial untuk masuk ke sektor pertanian,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya