Bisnis
Kamis, 20 Juli 2023 - 17:12 WIB

Keren! Sayuran asal Teras Boyolali Tembus Ritel Modern Soloraya hingga Jogja

Galih Aprilia Wibowo  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Manajer Pengelola Aspakusa Makmur Boyolali, Puji Astuti menunjukkan sample sayud premium hasil produksi petani. Foto diambil di Swiss-Belinn Saripetojo, Solo, pada Selasa (18/7/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO — Produk sayur premium hasil panen dari Aspakusa Makmur Boyolali berhasil tembus pasar ritel Soloraya, Yogyakarta, hingga Semarang. Dalam sehari, kelompok ini mampu menjual 300 kilogram (kg) aneka sayur sehari.

Manajer Pengelola Aspakusa Makmur Boyolali, Puji Astuti, menguraikan tempat produksi mereka berada di tepi jalan raya Boyolali-Semarang, tepatnya di Kantil, Mojolegi, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali.

Advertisement

Puji menjelaskan pihaknya telah menerapkan teknologi plasma ozone sehingga sayur yang dihasilkan bisa dikirim ke ritel dan bertahan lebih lama dan higienis.

Sayur yang dihasilkan petani harus dicuci lebih dahulu dengan air yang telah bercampur dengan gas ozon yang dihasilkan oleh mesin D’Ozone. Ketika sayur tersebut tidak dicuci dengan tepat, sayur akan cepat busuk dan hama panen pada sayuran tersebut tidak akan mati.

Advertisement

Sayur yang dihasilkan petani harus dicuci lebih dahulu dengan air yang telah bercampur dengan gas ozon yang dihasilkan oleh mesin D’Ozone. Ketika sayur tersebut tidak dicuci dengan tepat, sayur akan cepat busuk dan hama panen pada sayuran tersebut tidak akan mati.

Ketika dicuci menggunakan air berozon, hama panen dan pestisida dalam sayuran akan berkurang dan menghasilkan sayuran bersih dan segar. Rata-rata sayuran bisa bertahan hingga sepekan bahkan berbulan-bulan.

Puji menyebut sayuran yang dihasilkan masuk kategori premium karena telah tersertifikasi Prima 3 dari Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Selain itu produk yang mereka hasilkan telah tersertifikasi halal pendampingan hari Bank Indonesia Solo.

Advertisement

Namun, Puji mengaku untuk pasokan ke Transmart hanya 30% seusai pandemi Covid-19 karena isu pembeli yang kian sepi dalam ritel tersebut.

Kelompok mereka ini telah terbentuk sekitar 2005, namun aktivitas pertanian di sana telah dimulai 1999. Namun masih berfokus pada pasar lokal dan tradisional.

Kemudian pihaknya menjadi binaan Taiwan ICDF, yaitu Taiwan Technical Mission in The Republic of Indonesia.

Advertisement

“Kami dulunya hanya menanam produk umum di pasar lokal, misalnya kubis, wortel, seledri. Sekarang kami bisa menanam bermacam-macam, jadi ada asparagus, okra hijau, rosemary, daun mint. Jadi lebih lengkap, ada 50 item kami menyesuaikan kebutuhkan toko,” ujar Puji saat ditemui dalam acara temu bisnis di Solo, pada Selasa (18/7/2023).

Saat ini pihaknya bekerja sama dengan lima kelompok tani. Kelompok tersebut menanam sayuran yang berbeda-beda sesuai dengan lokasi yang tepat. Kemudian dikumpulkan jadi satu dan dipasarkan secara bersama-sama.

Dibandingkan sebelum pandemi, menurut Puji permintaan pasar masih tergolong sepi, yang turun hingga 75%. Sebelum pandemi pihaknya mampu memasarkan satu ton sayuran sehari, dan hanya ini hanya memasarkan sebanyak 30% hingga 40% dari jumlah tersebut.

Advertisement

Mereka menjual sayuran tersebut dalam bentuk kemasam. Disebut premium karena ukuran sayuran tersebut senada dan sesuai standar.

Berbeda dengan sayuran oprokan, sayuran premium telah terseleksi terkait grade dan dalam proses pengangkutan telah dikemas secara rapi.

Misalnya okra harus berukuran 12 cm hingga 15 cm yang dijual dengan kemasan 250 gram seharga Rp6.000.

Kemudian bayam merah 200 gram dijual dengan harga Rp5.000, sayuran paling mahal yang mereka jual adalah asparagus yang dibanderol dengan harga Rp60.000 hingga Rp75.000 per kg.

“Kami sudah sortasi kemudian kami cuci bersih, memang konsumen tinggal cuci,” tambah Puji.

Aspakusa Makmur Boyolali pernah memperoleh Anugerah Produk Pertanian Berdaya Saing kategori Produk Segar dari Direktorat Jenderal Pengolahan dan Hasil Pertanian (P2HP) Kementrian Pertanian (Kementan).

Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi dari Kementan yang diberikan kepada produk pertanian yang memiliki daya saing sehingga di pasar domestik dan internasional.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif