SOLOPOS.COM - Ilustrasi belanja online. (freepik)

Solopos.com, SOLO — Momen Ramadan hingga Lebaran membuat masyarakat lebih konsumtif dan banyak alokasi keuangan untuk berbagai kebutuhan. Oleh sebab itu, perlu adanya kontrol diri agar tidak berlebihan.

Certified Financial Planner dan Founder Daya Uang, Metta Anggriani, menguraikan pada momen Idulfitri perlu untuk melakukan kontrol diri, yang dimulai dari alokasi tunjangan hari raya (THR) untuk berbagai kebutuhan agar tidak habis dalam sekejap.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

“Pastikan prioritas yang jelas dan alokasi keuangan untuk kebutuhan wajib yang muncul di momen Idulfitri, seperti membayar zakat, memberi THR kepada orang tua dan orang lain yang bekerja/membantu kita, hingga tradisi salam tempel untuk keluarga,” tambah Metta, dalam konferensi pers Jenius Study: Perilaku Masyarakat Digital Savvy Menjelang Idulfitri 2023, melalui Zoom Meeting, pada Jumat (14/4/2023).

Jika kebutuhan wajib tersebut sudah terpenuhi, menurut Metta, berikutnya masyarakat dapat mengalokasikan dana THR untuk kebutuhan lainnya, seperti membeli baju baru, makanan, dan lain-lain.

“Namun perlu diingat, untuk kebutuhan ini perlu alokasi dana yang ketat agar tidak berlebihan. Jika dirasa kebutuhan tersebut tidak membutuhkan dana THR yang terlalu besar, maka dana THR tersebut dapat dialokasikan ke tabungan atau instrumen investasi untuk memenuhi kebutuhan di masa mendatang,” kata Metta.

Kebutuhan tersebut diklasifikasikan menjadi tiga anggaran saat Ramadan, pertama anggaran Ramadan, anggaran Hari Raya Idulfitri, dan anggran mudik.

Metta menguraikan anggaran Ramadan meliputi anggaran untuk sahur dan buka puasa selama 30 hari, sumber anggaran ini bisa dipenuhi dari dana operasional harian atau gaji.

Kemudian untuk anggaran Hari Raya Idulfitri, termasuk untuk santapan Lebaran, hantaran, baju baru, dan lain-lain dapat sumber dana THR.

Selanjutnya untuk anggaran mudik, meliputi biaya transportasi dan silaturahmi kepada keluarga, termasuk salam tempel untuk para keponakan, bisa bersumber dari THR, atau bagi yang tidak menerima THR bisa didapat dari tabungan khusus liburan atau mudik.

Lebih lanjut Metta menguraikan penghasilan, khususnya THR, yang diterima termasuk atas hak-hak orang lain. Perlu dikenali hak-hak atas THR tersebut agar menjadikan keberkahan.

Pertama, hak kepada Allah SWT., yaitu untuk zakat, infak, dan sedekah, serta wakaf. Kemudian hak orang lain, yaitu untuk membayar gaji atau THR pekerja, bayar utang, dan nafkah dan sedekah untuk keluarga atau kerabat.

Kemudian untuk hak diri sendiri, yang dibagi menjadi kebutuhan masa kini dan masa depan. Kebutuhan masa kini, khususnya pada momen Lebaran, yaitu untuk kebutuhan hari raya, kebutuhan mudik, dan kebutuhan lainnya. Kemudian kebutuhan masa depan, yaitu untuk menabung dan investasi.

Secara garis besar alokasi THR bisa dibagi menjadi, 40% untuk kebutuhan Lebaran dan mudik, 30% untuk angpau dan utang, 20% untuk tabungan, dan 10% untuk ziswaf, yaitu zakat, infaq, shodaqah dan wakaf yang merupakan sebuah instrumen distribusi kekayaan dalam sistem ekonomi Islam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya