SOLOPOS.COM - Dok. Espos Tangkapan tayangan Webinar Inklusi Keuangan dengan tema Cerdas Berinvestasi, Siapkan Kemandirian Finansial Sejak Dini, yang digelar Solopos Media Group (SMG), Selasa (31/10/2023).

Solopos.com, SOLO — Tidak ada kata terlambat untuk berinvestasi. Investasi juga tidak harus menunggu memiliki banyak uang. Hal terpenting yang harus diperhatikan adalah, berinvestasi sesuai kondisi keuangan dan kebutuhan.

Deputi Direktur Manajemen Strategi EPK dan Kemitraan Pemerintah Daerah OJK Regional III Jateng-DIY, Tias Retnani, mengatakan saat ini sudah tersedia banyak instrumen investasi yang dapat diakses siapapun, termasuk kalangan muda atau yang mungkin belum mendapatkan pendapatan yang besar.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Bagi masyarakat yang berminat untuk melakukan investasi, tinggal memilih jenis investasi yang kira-kira sesuai dengan kebutuhannya.

Dalam memilih jenis investasi yang sesuai, perlu diketahui adanya beberapa karakter produk investasi saat ini:

1. Low risk, low return

Produk yang sederhana dengan risiko lebih rendah. Untuk karakter yang pertama ini, memiliki tingkat risiko yang rendah, namun pendapatannya tentunya juga tidak tinggi. Produk tersebut misalnya tabungan, deposito, reksa dana pasar uang, obligasi pemerintah dan emas.

2. Middle risk, middle return

Karakter ini memiliki tingkat risiko menengah, dengan tingkat keuntungan lebih tinggi dari yang pertama. Misalnya produk reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan obligasi korporasi.

3. High risk, high return

Karakter ini memiliki tingkat risiko lebih tinggi, namun keuntungan yang ditawarkan juga tinggi. Misalnya reksa dana saham, saham, P2P lending (lender).

“Kalau untuk generasi muda, atau yang baru akan mulai, bisa memulainya di level pertama, low risk, low return,” kata dia dalam Webinar Inklusi Keuangan dengan tema Cerdas Berinvestasi, Siapkan Kemandirian Finansial Sejak Dini, yang digelar Solopos Media Group (SMG), Selasa (31/10/2023).

Dia juga memberikan beberapa tips untuk pemula yang akan mencoba produk investasi. Seperti memulai investasi mulai dari level terendah atau karakter low risk, low return. Kemudian memulai investasi dari modal kecil. Artinya tidak perlu menunggu punya uang jumlah besar, cukup mulai dengan modal kecil. Selanjutnya, lakukan investasi secara konsisten. Kemudian tentu saja mulai investasi dari sekarang.

Menurut Tias, investasi dapat dilakukan kapanpun. Bahkan bisa dilakukan sedini mungkin. Menurutnya ketika anak-anak sudah mulai suka jajan, artinya anak tersebut sudah mulai tahu kalau dia harus punya uang untuk jajan. Di masa itu orang tua bisa memberikan pendampingan agar anak bisa mulai menabung.

Ketua Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan Solo, Djaka Nur Sahid, mengatakan jika berbicara mengenai karakter anak muda saat ini, akan lebih cenderung mengikuti tren di komunitasnya. “Nah kalau di Solo ini, berkaitan dengan tren di kalangan anak muda, memang [investasi] yang banyak disukai anak muda adalah pasar modal,” kata dia.

Sementara Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Jateng 2, M. Wira Adibrata, tingginya minat anak muda untuk mengakses pasar modal juga menjadi tantangan tersendiri. Sebab seperti di Soloraya ini, tentu industri jasa keuangan tidak boleh menyerah dan jenuh untuk melayani pertanyaan dari masyarakat terutama anak muda yang kritis terkait produk investasi. Mulai jenisnya, risikonya hingga mengenai keuntungan yang bisa didapatkan.

“Kami selalu sampaikan, jika semakin tinggi potensi keuntungan, maka risikonya juga semakin tinggi. Begitu juga sebaliknya,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya