Bisnis
Sabtu, 6 Mei 2023 - 15:20 WIB

Kemenperin Ajak Produk Lokal Berani Bersaing di Pasar Global

Maymunah Nasution  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sekjen Kemenperin, Dody Widodo, dalam acara Bangga Total Kenal Produk Lokal di Ono Solo Coffee & Eatery Solo, Jumat (5/5/2023). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar mendorong produk lokal bisa bersaing dengan produk lain di pasar global.

Hal itu mengemuka dalam talkshow bertajuk Bangga Total Kenal Produk Lokal yang digelar di Ono Solo Coffee & Eatery Solo, Jumat (5/5/2023). Dalam kesempatan tersebut, hadir founder PT Indotech Trimatra Abadi, Antonius Agung yang membagikan pengalamannya mengembangkan bisnis pembuatan mesin roasting kopi. Antonius mengatakan perusahaannya menerima banyak dukungan dari Kemenperin, contohnya untuk sertifikasi ISO, pendampingan ekspor, dan keikutsertaan pada Hannover Messe 2023.

Advertisement

“Kami membangun bisnis melalui kolaborasi. Pengalaman di Hannover Messe kemarin juga menunjukkan peluang kolaborasi yang begitu besar,” ujar Antonius berdasarkan rilis Kemenperin yang diterima Solopos.com, Sabtu (6/5/2023). PT Indotech Trimatra Abadi menjajaki peluang kolaborasi asal Belanda untuk menciptakan kapsul kopi dengan bahan 60% biodegradable setelah mengikuti Hannover Messe.

Menurut Antonius, Indonesia kaya dengan material yang mendukung kelestarian lingkungan. Selanjutnya, PT Indotech Trimatra Abadi juga menggandeng para siswa sekolah vokasi yaitu SMK 2 Solo dan SMK Maarif di Magelang.

Advertisement

Menurut Antonius, Indonesia kaya dengan material yang mendukung kelestarian lingkungan. Selanjutnya, PT Indotech Trimatra Abadi juga menggandeng para siswa sekolah vokasi yaitu SMK 2 Solo dan SMK Maarif di Magelang.

Kolaborasi ini bertujuan menciptakan mesin roasting yang mendorong masing-masing sekolah menggunakan komponen yang diciptakan sendiri, meniru konsep TKDN. Antonius berharap tiga sampai lima tahun mendatang, para siswa tersebut dapat semakin berkembang.

Pembicara selanjutnya, founder Eboni Watch, Afidha Fajar Adhitya, mengatakan upaya membangun jenama lokal dengan produk berkualitas memang dapat dimulai dari mana saja. Menurutnya, berbagai kebijakan sudah dijalankan oleh Pemerintah untuk mendukung pemberdayaan pelaku industri dalam negeri.

Advertisement

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Dody Widodo mengatakan bahwa kegiatan dari Kementerian Perindustrian tersebut menjadi contoh bagaimana mereka mempromosikan kemampuan lokal untuk ditingkatkan menjadi kebanggaan nasional.

Dody juga menyampaikan bahwa Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong penerapan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).

Penyelenggaraan program tersebut dilakukan melalui optimalisasi belanja APBN pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan BUMN, fasilitasi sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bagi industri kecil dan menengah (IKM), promosi, dan sosialisasi. Selanjutnya, fasilitasi sertifikat SNI, klinik kemasan, sertifikasi HKI, juga pendampingan bagi para pelaku industri.

Advertisement

“Untuk mengembangkan produk lokal, kita perlu mendorong keluarga dan kerabat kita untuk mau membeli dan menggunakan barang-barang buatan Indonesia. Ini akan menggerakkan ekonomi lebih luas,” papar Sekjen Kemenperin.

Contoh yang dia kemukakan telah sukses menguatkan kemampuan lokal adalah sentra industri logam tembaga di Tumang, Boyolali. Diketahui Kabupaten Boyolali menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah yang digunakan untuk pembangunan sentra kerajinan. Saat ini sudah ada tiga sentra berdasarkan kekuatan daerah, antara lain sentra furnitur, kopi, dan produk tembaga.

Dody menambahkan indikator keberhasilan pengembangan industri di Boyolali adalah tingkat pengangguran nol dan masuknya investor di daerah tersebut, sehingga terbukti sentra mampu membangkitkan ekonomi pedesaan berdasarkan kemampuan masing-masing. Meski begitu masih ada tantangan dalam pengembangan produk lokal, terutama untuk menembus pasar internasional.

Advertisement

Tantangannya antara lain mempertahankan konsistensi dari segi kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan, serta pentingnya menjaga keberlangsungan suplai bahan baku.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif