SOLOPOS.COM - Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. (Freepik)

Solopos.com, BOGOR — Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Abdurrohman optimistis kinerja perekonomian tetap berjalan positif selama situasi pemilu.

“Jadi, ada dua hal yang kami coba lihat, yaitu dari sisi alokasi belanja pemilu dan asumsi dampak pengeluaran caleg (calon legislatif),” kata Abdurrohman saat Media Gathering Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Puncak, Bogor, Senin (25/9/2023).

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Dari sisi alokasi belanja, pemerintah telah menganggarkan dana sebesar Rp11,52 triliun pada 2023 dan Rp15,87 triliun pada 2024 untuk penyelenggaraan pemilu, utamanya dialokasikan untuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).

Dengan anggaran tersebut, Abdurrohman menyebut kontribusi belanja pemerintah dari pemilu terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) berkisar 0,75 persen pada 2023 dan 1 persen pada 2024.

Sementara dari sisi dampak pengeluaran caleg, Abdurrohman memperkirakan akan terjadi peningkatan Konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga (LNPRT) sebesar 4,72 persen pada 2023 dan 6,57 persen pada 2024.

Perhitungan tersebut menimbang asumsi pengeluaran rata-rata caleg DPR sebesar Rp 1 miliar per orang dan caleg DPRD berkisar Rp 200 juta. Sementara jumlah caleg diprediksi sebanyak 8.037 caleg yang memperebutkan 500 kursi DPR. Sedangkan DPRD Provinsi Tingkat I 2.372 kursi dan DPRD Kabupaten Kota 17.510 kursi.

Di sisi lain, Abdurrohman juga menyebut terdapat dampak tidak langsung terhadap konsumsi masyarakat, yakni sebesar 0,14 persen pada 2023 dan 0,21 persen pada 2024.

“Ini tambahan PDB-nya di 2023 sekitar 0,2 persen lah dan juga di 2024 0,27 persen. Ini hitung-hitungan kasar kami,” ujar Abdurrohman seperti dilansir Antara.

Di sisi lain, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede berpendapat investasi domestik bisa menjadi penopang kinerja investasi selama musim pemilu.

Investasi asing diperkirakan akan melemah selama periode pemilu lantaran banyak investor yang memilih untuk wait and see. Kendati demikian, Josua merekomendasikan pemerintah untuk mengoptimalkan optimisme investor domestik agar kinerja investasi tetap terjaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya