SOLOPOS.COM - Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) melintas di jalur LRT kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (29/5/2023). LRT Jabodebek tengah diuji coba tanpa penumpang atau trial run selama 15 Mei hingga 11 Juli 2023, sebelum diuji coba beroperasi dengan penumpang pada 12 Juli 2023. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

Solopos.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan uji coba operasi light rail transit atau LRT rute  Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) mulai dilakukan secara terbatas pada 12 Juli 2023 dengan tarif Rp1 yang dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia (persero) atau KAI.

Menteri Perhubungan Budi Karya menyampaikan hal tersebut setelah menaiki LRT Jabodebek dengan rute dari Stasiun Dukuh Atas, Jakarta menuju Stasiun Jatimulya, Bekasi Timur dan kembali ke Stasiun Halim, Jakarta.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

“Pada 12 juli nanti, kami mulai lakukan ujicoba operasional terbatas [LRT rute Jabodebek] dengan tarif Rp1. Diharapkan pula pada 18 Agustus 2023 akan diresmikan oleh Bapak Presiden Jokowi dan beroperasi secara komersial,” ujarnya melalui keterangan resminya, Rabu (28/6/2023) seperti dilansir Bisnis.

Seusai menjajal LRT Jabodebek, Menhub mengatakan, perjalanan dapat ditempuh dengan waktu yang lebih singkat dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi. Tercatat, waktu tempuh perjalanan dari Stasiun Dukuh Atas, Jakarta ke Stasiun Harjamukti, Cibubur adalah 39 menit.

Sementara dari Stasiun Dukuh Atas, Jakarta ke Stasiun Jatimulya, Bekasi Timur adalah 43 menit. Menurut Menhub, aaktu tempuh tersebut lebih cepat dibandingkan menggunakan kendaraan sekalipun lewat tol, yang waktu tempuhnya bisa sekitar dua jam.

“Dengan naik LRT mampu memangkas waktu sepertiganya. Ini angka yang signifikan,” tuturnya.

Lebih lanjut Menhub mengungkapkan, LRT Jabodebek mampu mengangkut hingga 500.000 penumpang per hari dengan rute dan tarif tertentu.

Jika digabung dengan penumpang KRL Jabodetabek sebanyak 1,2 juta penumpang, maka secara total akan ada 1,7 juta penumpang per hari yang diangkut menggunakan kedua angkutan massal tersebut.

Diapun ingin memastikan konektivitas melalui angkutan massal ini dapat dilakukan lebih baik, sehingga masyarakat yang beralih ke angkutan massal semakin banyak.

Dia berpendapat ongkos yang harus dibayar oleh masyarakat cukup tinggi apabila menggunakan kendaraan pribadi. Sementara apabila menggunakan LRT bisa lebih murah, cepat, tidak macet dan bebas polusi.

Pada kesempatan yang sama, PJ Gubernur DKI Heru Budi Hartono menyampaikan, mendukung penuh pembangunan LRT Jabodebek dengan rute dan tarif tertentu dalam rangka mengurangi kemacetan di kota Jakarta dan kota di sekitarnya.

Dia meminta masyarakat Jakarta agar bersama-sama merawat dengan baik hasil karya anak bangsa tersebut.

Heru juga mengatakan bahwa LRT merupakan karya anak bangsa dan masyarakat yang nantinya akan menggunakan perlu untuk bersama-sama merawat transportasi tersebut.

Apabila LRT sudah beroperasi, kata Heru, akan mengurangi kendaraan yang masuk ke Jakarta dan diharapkan dapat menurunkan kemacetan di Ibu Kota. Dia pun berharap agar warga Bekasi dan sekitarnya naik transportasi umum LRT rute Jabodebek dengan tarif ujicoba Rp1 ini.

“LRT nantinya dapat bermanfaat untuk masyarakat khususnya masyarakat yang bekerja di Jakarta dan tinggal di Bekasi dan sekitarnya. Masyarakat dapat menggunakan ini sampai dengan Dukuh Atas begitu juga Dukuh Atas ke arah Bekasi dan Sukaraja,” ujar Heru, Rabu (28/6/2023).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya