SOLOPOS.COM - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi

Solopos.com, JAKARTA–Kementerian Perdagangan (Kemendag) meminta tambahan anggaran pada 2023 senilai Rp459.661.160.000 kepada Kementerian Keuangan.

Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi saat Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI pada Selasa (7/6/2022).

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Menurut Lutfi, pengajuan anggaran tersebut diperuntukkan pembangunan revitalisasi pasar rakyat dan sarana bantuan perdagangan senilai Rp200.000.000.000.

Kedua, penyelenggaran ITCP baru di Karachi, pemindahan kantor perwakilan Perdagangan di luar negeri serta kegiatan promosi kegiatan promosi di luar negeri pascapandemi di beberapa lokasi senilai Rp80.000.000.000.

Ketiga, penyelenggaraan akademi meteorologi senilai Rp97.774.760.000.

Baca Juga: Kemendag Terus Genjot Ketersediaan Minyak Goreng Melalui MGCR

Keempat pengawasan kegiatan internal Rp10.000.000.000.

Kelima pelayanan kalibrasi Rp11.950.000.000.

Keenam peningkatan pelayanan pengujian mutu barang Rp10.000.000.000.

Ketujuh peningkatan tertib ukur Rp10.037.200.000

Kedelapan pengembangan kebijakan dan pemberdayaan konsumen Rp6.998.000.000.

Baca Juga: Optimistis Harga Minyak Goreng Turun, Ini Penjelasan Kemendag

Kesembilan standarisasi pengendalian mutu Rp2.000.000.000

Kesepuluh sosialisasi, edukasi, literasi perdagangan berjangka komoditas sebesar Rp30.901.200.000.

Adapun, pagu indikatif Kemendag 2023 senilai Rp2.140.206.191.000 atau turun sebesar Rp252.071.336.000 alias 10,6%.

Lutfi mengatakan, permintaan penambahan anggaran itu sejalan dengan rencana kerja dan anggaran 2023.

Adapun, sejumlah sasaran yang ditargetkan oleh Kemendag antara lain adalah pertama stabilisasi harga dan ketersediaan pasokan pangan dengan indikator inflasi pangan bergejolak 3,1% kurang atau lebih 1%.

Baca Juga: Organisasi Lingkungan Gugat Presiden dan Mendag ke PTUN

Kedua mewujudkan konsumen cerdas dan pelaku usaha yang tertib serta bertanggung jawab dengan indikator indeks perlindungan konsumen dan niaga dengan target indeks 53.

Ketiga, meningkatkan pasar produk dalam negeri dengan target pertumbuhan indicator sub sektor perdangan besar dan eceran bukan motor dan mobil terhadap PDB dengan target 5,6%.

Keempat, mengoptimalisasi perdagangan berjangka komoditi, sistem resi gudang, dan pasar lelang komoditas dengan indikator pertumbuhan berjangka komoditi dengan target 13%,

pertumbuhan nilai resi Gudang yang diterbitkan dengan target 12% dan pertumbuhan realisasi nilai transaksi pasar lelang komoditas dengan target 7%.

“Kelima meningkatkan ekspor barang non-migas yang bernilai tambah dan jasa dengan indikator, pertama, neraca perdagangan antara US$10,61 miliar-US$11,86 miliar dengan target US$7,5 miliar,” ujar Lutfi.

Kemudian, kata Lutfi, target ekspor non-migas dengan target pertumbuhan 6,5%, FTA/PTA/CEPA yang ditargetkan 35 kesepakatan.



Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Kemendag Minta Tambahan Anggaran Rp459 Miliar Lebih di 2023, Untuk Apa?

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya