SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, SOLO — Sejauh ini kalangan muda masih mendominasi sebagai investor pasar modal di wilayah Soloraya. Dari sekitar 360.956 investor pada 2022, sekitar 60% merupakan investor muda. Di sisi lain, program literasi juga terus digalakkan untuk mencegah masyarakat terjerat investasi bodong.

Berdasarkan siaran pers akhir tahun 2022 dari OJK Solo, sektor jasa keuangan Solo disebut stabil dan tumbuh positif.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Khusus industri pasar modal menunjukkan peningkatan dari jumlah SID di wilayah Soloraya sebesar 110,23% (yoy) menjadi 360.956 investor. Peningkatan ini didominasi oleh investor reksa dana, diikuti oleh investor saham dan investor Surat Berharga Negara (SBN).

Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Jateng 2, M. Wira Adibrata, mengatakan dari jumlah itu investor muda memberikan kontribusi terbesar.

“Angkanya bisa diatas 60%. Ini sangat positif artinya renegerasi investor sudah berjalan,” kata dia, Kamis (9/3/2023).

Menurutnya, kaum muda yang dimaksud terdiri dari kalangan mahasiswa, eksekutif muda dan para pegawai dengan usia di bawah 40 tahun.

“Taun ini kita tetap menyasar anak-anak muda. Namun kami juga meliterasi ASN,” lanjut dia.

Dalam hal ini BEI bersama OJK dan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo yang tergabung dalam Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Solo meluncurkan Solo Ceria atau Solo Cerdas Investasi Aman. Program tersebut dibuat sebagai upaya untuk mencegah atau menghindarkan masyarakat menjadi korban investasi bodong.

Diketahui pada Selasa (07/03/2023), PT BEI, bersama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), yang didukung oleh OJK dan bekerja sama dengan Pemkot Solo, serta 15 perusahaan sekuritas di Kota Solo, secara simbolis melakukan penandatanganan Pencanangan Edukasi dan Literasi Pasar Modal. Program itu ditujukan kepada 1.000 ASN di lingkungan Pemkot Solo. Selain itu juga launching program Solo Ceria.

“Solo Ceria merupakan program yang kami usulkan untuk memberikan edukasi kepada ASN Kota Surakarta dan masyarakat Solo pada umumnya,” kata Direktur Utama BEI Iman Rachman, dalam rilis, Rabu (8/3/2023).

Program tersebut nantinya akan dilakukan secara berkelanjutan oleh Kantor Perwakilan BEI Jawa Tengah 2, hingga mencapai target sebanyak minimal 1.000 ASN di Kota Solo. BEI berharap, ke depannya sinergi serta kolaborasi antar pemangku kepentingan di seluruh Indonesia dapat semakin meningkat dan seluruh pihak dapat semakin berperan aktif dalam mengembangkan pasar modal Indonesia.

Lebih lanjut dia menyampaikan jumlah investor dalam negeri di pasar modal Indonesia tumbuh secara signifikan sepanjang tahun 2023. Sampai dengan 3 Maret 2023, jumlah investor pasar modal telah mencapai 10.641.085 Single Investor Identification (SID) dan jumlah investor saham sebanyak 4.550.963 SID. Namun, masih terdapat masyarakat di kota Solo yang terjerat investasi bodong dan pinjaman ilegal.

Untuk itu, masyarakat perlu diberikan edukasi pengelolaan keuangan dan investasi pasar modal. Pencanangan Edukasi dan Literasi Pasar Modal kepada 1.000 ASN Pemkot Solo serta Launching Program Solo Ceria menurutnya adalah kerja sama sekaligus sinergi yang baik dengan pihak OJK bersama lembaga pemerintah.

Selain untuk meningkatkan pemahaman ASN Kota Solo, diharapkan program tersebut juga dapat membantu meningkatkan pemahaman masyarakat luas akan investasi pasar modal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya