SOLOPOS.COM - Produk UMKM berbahan limbah koran dengan merek Setyo Handmade dipamerkan di The Royal Surakarta Heritage, Pasar Kliwon, Solo. (Istimewa).

Solopos.com, SOLO – Perbankan dan lembaga keuangan syariah diyakini mampu memacu pembiayaan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta industri kecil dan menengah (IKM) di Solo.

Hingga April, sebanyak 35 UMKM dan 25 IKM diprioritaskan bisa mengakses pembiayaan syariah guna pengembangan lini bisnis. Pembiayaan syariah menjadi alternatif akses keuangan bagi para pelaku UMKM dan IKM.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong porsi pembiayaan di sektor UMKM pada 2023.

Sehingga, para pelaku UMKM dan IKM di Solo yang membutuhkan dana segar untuk modal maupun pengembangan usaha bisa memanfaatkan pembiayaan syariah.

Sementara, tak dapat dipungkiri kesulitan akses permodalan menjadi kendala utama para pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya. Selain itu, sebagian pelaku UMKM kesulitas mendapatkan akses kredit dari perbankan atau lembaga keuangan.

Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setda Solo, Arif Handoko mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo terus mendorong dan memfasilitasi para pelaku UMKM dan IKM dalam pembiayaan keuangan agar usaha mereka tumbuh berkembang.

Saat ini di Solo total ada 60 pelaku UMKM dan IKM yang diprioritaskan mengakses pembiayaan syariah.

“Perinciannya yakni 35 pelaku UMKM dan 25 IKM yang tersebar di Solo,” kata Arif, saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (10/5/2023).

Jumlah pelaku UMKM dan IKM yang mengakses pembiayaan syariah berpotensi bertambah.

Terlebih, jumlah pelaku UMKM di Kota Bengawan mencapai ribuan. Mereka difasilitasi agar bisa mengakses pembiayaan keuangan untuk menambah modal atau pengembangan lini usaha.

Arif menyebut produk UMKM dan IKM di Solo berpotensi naik kelas jika dikembangkan secara konsisten. Tak menutup kemungkinan, produk UMKM di Solo bisa menembus rantai pasar global dan terserap dalam aktivitas perdagangan internasional.

Dia bakal intensif berkoordinasi dengan perbankan dan lembaga keuangan untuk mendorong agar memberikan akses pembiayaan lebih besar untuk pelaku UMKM dan IKM pada tahun ini.

“Sektor UMKM memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi daerah. Agar usaha mereka tumbuh, butuh pendanaan dari perbankan atau lembaga keuangan.”

Sementara itu, seorang pelaku usaha fesyen asal Kecamatan Laweyan, Bayu mengatakan ada beragam kendala teknis yang dihadapi pelaku UMKM saat hendak mengakses pembiayaan dari perbankan.

Rata-rata mereka tidak memiliki agunan saat berniat mengajukan pembiayaan usaha di perbankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya