SOLOPOS.COM - Ilustrasi kemasan kuliner. (Freepik).

Solopos.com, SOLO — Kemasan produk atau packaging menjadi salah satu hal yang penting dalam menarik konsumen untuk membeli produk para pelaku usaha.

Hal ini menjadi salah satu faktor pendorong bisnis percetakan, khususnya packaging cukup menjanjikan.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Salah satu pengelola CV Sidu Tama, Satrio Sulastomo menjelaskan saat ini jenis percetakan yang paling banyak dicari pelanggan yakni boks makanan untuk branding produk.

Boks makanan tengah dicari baik untuk pelaku usaha kuliner dalam skala kecil maupun besar.

Selain itu, saat musim pernikahan, permintaan untuk undangan pernikahan juga meroket. Pada momen tertentu permintaan cetak buku modul siswa juga ramai dicari

“Yang paling sering dipesan adalah kardus packaging untuk makanan dengan brand konsumen masing-masing, selain itu juga nota toko,” ujar Satrio saat dihubungi Solopos.com pada Sabtu (6/5/2023).

Kemasan produk ini juga ramai dicari oleh para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), salah satunya Galuh Putri.

Pemilik Pawonanda dengan ragam kuliner jamu ini me jelaskan kemasan produknya sangat penting agar produknya bisa dilirik untuk konsumen.

“Kemasan itu penting sekali, untuk menarik pertama kali konsumen untuk melihat dan ngeh ada produk kami. Pawonanda punya beberapa kemasan, yg menarik ada juga yang kemasan standar sesuai dengan target market masing-masing produk,” papar Galuh saat dihubungi Solopos.com pada Minggu (7/5/2023).

Galuh menjelaskan untuk ide desain ia bekerja sama dengan jasa desain produk. Biasanya sekali cetak dalam kurun waktu sebulan ia membutuhan puluhan lembar dengan harga Rp5.000 per lembar, namun untuk proses pemotongan ia lakukan sendiri.

“Kalau yang kemasan paperbag custom lumayan harganya pemesanan misal minimal beberapa ratus atau ribu pcs, minimal Rp3 juta juga ada. Yang kami cetak sendiri murah juga ada di percetakan seperti sticker atau boks kotak jamu. Itu yang kami cetak di percetakan bisa order sesuai budget dan jumlah yang kami mau dengan biaya yang terjangkau,” ujar Galuh.

Dengan kemasan yang menarik tentu ongkos produksi produknya juga naik, namun hal tersebut telah ia perhitungkan dengan harga jual produk.

Pemiliki Pinapao, Erifina, menjelaskan ia juga membutuhkan desain dan kemasan yang menarik untuk produk bakpao karakter miliknya.

Hal tersebut menurutnya agar produk yang ia buat memiliki identitas yang akan dikenali oleh konsumen.

Untuk desain kemasan produk, ia mendapatkan secara gratis karena ada pendampingan dari ISI Solo waktu terpilih dalam ajang SMESKA Solo Technopark, selain itu ia juga mendapatkan cuma-cuma modal untuk kemasan produk dari Hetero Space.

Dengan adanya pendampingan tersebut, menurutnya sangat membantu biaya produksi.

Sebelumnya ia harus memesan 1.000 boks kemasan dengan harga Rp3.000 hingga Rp4.000 per lembar, tidak sampai setahun ia mampu menghabiskan 1.000 boks tersebut.

Sementara itu, dikutip dari disdagin.kulonprogokab.go.id, kemasan adalah salah satu senjata dalam dunia bisnis saat ini. Melalui kemasan konsumen mampu memberikan penilaian terhadap karakter dan citra produk.

Melalui kemasan produsen mampu menyampaikan nilai, isi, dan manfaat sebuah produk. Kemasan juga mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian oleh sebab itu kemasan sering dikatakan sebagai silent salesman.

Selain berfungsi sebagai wadah, kemasan juga berfungsi sebagai sarana distribusi, artinya kemasan yang ada harus mampu mempermudah dan ekonomis ketika didistribusikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya