SOLOPOS.COM - Para sukarelawan dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti Kemah Relawan yang digelar DMC Dompet Dhuafa di Wana Wisata Baturraden, Kelurahan Kemutug Lor, Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, Rabu (22/11/2023). (Solopos.com/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BANYUMAS — Selain membahas mengenai kebencanaan, peran aktif lintas generasi dalam pengelolaan sampah juga menjadi salah satu pembahasan dalam Kemah Relawan yang digelar Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa di Wana Wisata Baturaden, Kelurahan Kemutug Lor, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Rabu (22/11/2023).

Disebutkan, penanganan sampah juga menjadi salah satu perhatian dari DMC Dompet Duafa. Bahkan belum lama ini DMC Dompet Duafa telah menggelar kegiatan Voluntrip Weste Summit.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

General Manager Program DMC, Shofa Kudus, mengatakan kegiatan itu menyasar sejumlah lokasi dengan melibatkan berbagai pihak serta para sukarelawan di berbagai daerah yang menjadi sasaran kegiatan.

“Ini semacam audit brand sampah, yang dilakukan di gunung, pesisir dan sungai,” kata dia.

Hasil dari kegiatan Voluntrip Weste Summit juga disampaikan dalam sesi public report serta talkshow mengenai penanganan sampah di kegiatan Kemah Relawan itu.

Talkshow menghadirkan tiga narasumber, yakni Plt. GM Komunikasi dan Kemitraan Strategis DMC Dompet Dhuafa, Akbar Saddam; Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jawa Tengah, Zaini Tafrikan, dan Kabid Pengelolaan Persampahan DLH Kabupaten Banyumas, Syaihun.

Akbar mengatakan Voluntrip Weste Summit melibatkan 800 sukarelawan dan 107 kolaborator. Kegiatan dilaksanakan di 11 provinsi dan mendapatkan sekitar 2 ton sampah. Lokasi yang menjadi sasaran kegiatan tersebut di antaranya ada di Aceh, Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, NTT, NTB, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara dan Papua.

“Kegiatan ini baru kali pertama, dan rencana akan menjadi agenda rutin tahunan,” kata dia saat ditemui Solopos.com di lokasi acara, Rabu.

Disebutkan bahwa penentuan sasaran kegiatan Voluntrip Weste Summit adalah hasil dari penilaian atau kajian dari para sukarelawan. Diharapkan tahun berikutnya juga akan berlangsung kegiatan serupa dengan sasaran lokasi yang berbeda.

Sampah-sampah yang dikumpulkan difokuskan pada sampah-sampah yang sulit terurai, seperti plastik. Jenis produk yang telah terpilah di antaranya ada kemasan makanan, peralatan rumah tangga, produk perawatan diri, produk perlengkapan merokok, produk perlengkapan memancing, bahan pembungkus dan lainnya.

Dari kegiatan tersebut juga ada kolaborasi keberlanjutan. Di antaranya adalah ajakan kolaborasi kepada multistakeholders untuk membangun awareness masyarakat dan regulasi pemerintah terkait pengelolaan sampah kemasan plastik sekali pakai di area publik, khususnya di destinasi wisata.

Kemudian produsen diharapkan dapat bertanggung jawab dengan menghadirkan solusi yang nyata terkait pengelolaan sampah kemasan plastik sekali pakai untuk makanan dan minuman yang telah di produksi melalui program keberlanjutan yang berkolaborasi dengan multistakeholders.

Program waste management yang diinisiasi oleh DMC juga akan di laksanakan di Ternate, Lumajang dan NTB.

Pada acara itu juga disampaikan mengenai pengalaman kegiatan itu di Jawa Tengah, serta pengalaman dan program-program yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Banyumas untuk mengelola sampah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya