Bisnis
Jumat, 20 November 2020 - 13:16 WIB

Kejar Target Program Sejuta Rumah, Pemerintah Jemput Bola

Nana Krisdianti  /  Ivan Indrakesuma  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi program sejuta rumah (freepik)

Solopos.com, SOLO -- Program Sejuta Rumah merupakan gagasan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) yang berupaya agar masyarakat berpenghasilan rendah mempunyai rumah layak huni.

Program ini menjadi sarana agar roda perekonomian masyarakat tetap bergerak di tengah pandemi Covid-19. Di samping itu program ini bertujuan menggerakkan ratusan industri guna menyuplai kebutuhan proyek bangunan rumah, juga menyerap tenaga kerja.

Advertisement

Seperti dikutip dari Bisnis.com, Selasa(3/11/2020), Direktur Jenderal Kementrian PUPR, Khalawi Abdul Hamid, menyampaikan keyakinannya bahwa Program Sejuta Rumah capai target akhir tahun ini.

Tips Bisnis Sukses di Tengah Pandemi

Capaian realisasi program ini hingga akhir Oktober mencapai 601.637 unit. Artinya, masih ada 398.363 unit lagi yang harus diselesaikan guna mewujudkan Program Sejuta Rumah.

Advertisement

Demi ketercapaian target tersebut, kini Kementerian PUPR berupaya menerapkan metode jemput bola dengan menugaskan seluruh Balai Perumahan di seluruh provinsi bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat dalam hal pendataan rumah. Baik yang sedang dibangun oleh masyarakat maupun pengembang.

Khalawi Abdul Hamid mengatakan stok rumah untuk MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) masih tersedia atas banyaknya laporan selesai dari Ditjen Perumahan dan Ditjen Pembiayaan Infrastruktur.

Duh, Anak Di Jateng Yang Menikah Di Bawah Umur Meningkat, Terbanyak Dari Kabupaten Ini

Advertisement

Berdasar data yang dihimpun dari Kementerian PUPR, terhitung hingga awal 2020, backlog perumahan mencapai 7,64 juta unit. Jumlah tersebut terdiri dari 1,72 unit untuk masyarakat berpenghasilan rendah fixed income, 6,48 juta unit rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah non-fixed income, dan 560.000 unit untuk masyarakat yang tidak termasuk masyarakat berpenghasilan rendah.

Kekurangan perumahan atau backlog juga terjadi pada RTLH atau rumah tidak layak huni. Sebanyak 2,36 juta unit rumah merupakan backlog RLTH tahun 2015 dan RLTHJ tahun 2015 hingga 2019.

Kementerian PUPR menargetkan Rencana Stratregis dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) pada 2020-2024 mencapai 5 juta unit.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif