SOLOPOS.COM - Pekerja memeriksa stok beras di gudang Bulog Indramayu, Jawa Barat, Kamis (9/12/2021). Meskipun disebut sudah tidak mengimpor beras selama 3 tahun, namun berdasarkan Indonesia masih mengimpor beras khusus hingga 2022. (Antara/Dedhez Anggara).

Solopos.com, JAKARTA–Perum Bulog menyatakan tetap mengamankan harga beras di tingkat petani dengan menyerap beras dalam negeri sepanjang tahun ini.

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto menegaskan bahwa Bulog telah menyiapkan dana menyerap beras petani berapa pun jumlahnya.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

“Kami sudah bekerjas ama dengan Himpunan Bank Milik Negara [Himbara] untuk permodalan dalam menyerap beras petani ini, jadi kalau terkait jumlah pendanaan tidak ada permasalahan sama sekali, kita siap menyerap maksimal produksi gabah beras dalam negeri,” kata Suyamto dalam keterangan resmi dikutip, Sabtu (5/11/2022).

Melalui kerja sama tersebut, Perum Bulog mengklaim dapat menyerap berapa pun jumlah beras yang ada di petani dengan dana yang unlimited dari Bank Himbara.

Sepanjang tahun ini hingga 3 November 2022, Perum Bulog telah membeli beras petani dalam negeri dengan jumlah mencapai 830.000 ton dengan melibatkan kelompok tani/gapoktan, penggilingan dan berbagai stakeholder lainnya.

Baca Juga: Mendag: Indonesia Impor 350.000 Ton Kedelai Atasi Kenaikan Harga

Suyamto menambahkan bahwa selain pendanaan pihaknya juga sangat siap untuk menyerap dan menyimpan produksi gabah beras dalam negeri, karena saat ini kapasitas gudang masih banyak tersedia.

“Kami memiliki 1.682 unit gudang dengan kapasitas 4 juta ton yang tersebar di seluruh Indonesia sampai dengan daerah tertinggal, terdepan, terluar [3T] sekalipun, jadi terkait sarana penyimpanan juga tidak ada masalah,” jelas Suyamto.

Pemerintah telah menugaskan Perum Bulog untuk mengamankan pasokan cadangan beras pemerintah (CBP) minimal 1,2 juta ton per tahunnya.

Sementara berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan hingga pertengahan Oktober lalu, CBP milik Perum Bulog di kisaran 697.000 ton.

Baca Juga: Menyempurnakan Swasembada Beras

Dengan demikian, tugas rumah bagi perusahaan plat merah tersebut untuk mencapai 1,2 juta ton stok CBP hingga akhir tahun.

Harga beras di pasaran pun dalam beberapa bulan terakhir naik dan memberikan andil terhadap inflasi Oktober 2022 sebesar 0,03%.

Untuk menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok, Kementerian Perdagangan melakukan sejumlah langkah antisipatif dan responsif.

Baca Juga: Presiden Jokowi Instruksikan Kementan Tambah Stok Beras di Bulog

Salah satunya menggandeng Perum Bulog dalam mengamankan pangan melalui program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) serta bantuan produsen pangan untuk kedelai dan jagung pakan.

Minimnya stok beras seiring dengan realisasi penyaluran beras KPSH Perum Bulog rata-rata per bulan sebesar 37.035 ton, namun pada Agustus 2022 meningkat signifikan menjadi 214.923 ton dalam upaya menahan laju harga beras medium.

Jumlah penyaluran September (hingga 23 September 2022) telah tembus 146.727 ton.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Ini Upaya Perum Bulog Kejar Target Stok 1,2 Juta Ton Beras

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya