SOLOPOS.COM - Ilustrasi pekerja wanita. (Freepik.com).

Solopos.com, SOLO — Studi terbaru JobStreet oleh SEEK dan JobsDB, The Boston Consulting Group, dan The Network menunjukkan bahwa pekerja di bidang IT merupakan talenta yang paling dicari oleh sejumlah perusahaan di wilayah Asia.

Seperti Indonesia, Hong Kong, Malaysia, Filipina, dan Singapura. Calon pekerja bidang IT bahkan sering kali mendapatkan penawaran kerja minimal tiap pekan dan bulan.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

“Meskipun ada gelombang pemutusan hubungan kerja [PHK] oleh perusahaan teknologi di kawasan Asia Tenggara dan di seluruh dunia, kebutuhan tenaga kerja dengan ahli dalam bidang teknologi masih tetap tertinggi berdasarkan temuan di laporan. Ini sesuai dengan pengamatan SEEK tentang peningkatan iklan lowongan pekerjaan untuk peran teknologi sebesar 29% YoY [2021 dibandingkan dengan 2022] di Asia Tenggara, berdasarkan data dari platform JobStreet oleh Seek dan JobsDB kami,” terang Chief Executive Officer, Asia, SEEK,  Peter Bithos, dalam rilis yang diterima Solopos.com, Kamis (2/3/2023).

Secara umum, pencari kerja di Indonesia lebih terbuka terhadap tawaran pekerjaan, hanya ada sedikit responden memiliki isu terkait deal-breaker.

Dalam memilih karir, mereka memprioritaskan cuti yang tetap digaji, asuransi dan tunjangan, tugas-tugas kerja yang rumit, dan mendapat peluang kepemimpinan dibandingkan dengan rata-rata responden dari global.

Kemudian soal pemilihan pola kerja, sebagian menyukai sistem kerja hybrid. Meskipun 38% terbuka untuk kembali bekerja di kantor full time.

Dalam hal jadwal kerja, preferensi pencari kerja di Indonesia hampir sama dengan rata-rata responden global, dengan preferensi jadwal kerja standar lima hari seminggu.

“Harapan orang terhadap pekerjaan telah berubah secara radikal dalam beberapa tahun terakhir. Kebanyakan pencari kerja tidak ingin hidup untuk bekerja, tetapi bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Para pengusaha harus memahami bahwa meskipun gaji yang tinggi mungkin menjadi cara untuk menarik perhatian pencari kerja tetapi uang tidak cukup untuk mempertahankan mereka dalam jangka panjang. Budaya yang mendukung work life balance, memungkinkan fleksibilitas, dan menekankan hubungan kerja yang baik sama pentingnya,” ujar Partner dan Associate Director di BCG, Sagar Goel.

Work Life Balance

Para pekerja di Indonesia memprioritaskan work life balance dengan mengutamakan pengembangan jenjang karier pasca-pembatasan pandemi Covid-19. Oleh karena itu, cukup banyak yang tertantang untuk selalu mencari tawaran pekerjaan baru.

Pasar tenaga kerja di Indonesia juga dikatakan kompetitif hingga mayoritas pekerja lebih menyukai sistem kerja hybrid.

Data tersebut berdasarkan studi terbaru JobStreet oleh SEEK dan JobsDB, The Boston Consulting Group, dan The Network yang dikirimkan oleh Public Relations Mutant Communications, Nadya Alya, kepada Solopos.com, Kamis (2/3/2023).

Studi tersebut mewawancarai sebanyak 97.324 responden di Indonesia, Hong Kong, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Ditemukan bahwa 34% responden aktif mencari pekerjaan baru.

Tiga motivasi utama untuk mencari pekerjaan baru adalah, mencari posisi yang lebih menarik atau jenjang karir yang lebih tinggi (49%), kurangnya kesempatan perkembangan karir di tempat kerja (30%), dan tidak puas dengan gaji dan tunjangan di tempat kerja (27%).

Nadya menjelaskan studi terbaru JobStreet oleh SEEK dan JobsDB, The Boston Consulting Group, dan The Network mengungkapkan 70% pencari kerja di Asia Tenggara dan Hong Kong yakin memiliki kekuatan negosiasi yang kuat.

Tiga dari empat kandidat pekerja di Asia Tenggara ini mendapatkan tawaran pekerjaan lebih dari satu kali dalam satu tahun.

Sementara itu, 36% dari semua kandidat pekerja dihubungi setiap bulan. Sebanyak 75% pencari kerja di Indonesia merasa percaya diri dengan posisi tawar mereka saat mencari pekerjaan baru, serta 43% responden Indonesia akan menolak tawaran kerja yang menarik jika mendapat pengalaman rekrutmen yang buruk.

Menurut studi tersebut, pasar tenaga kerja di Indonesia sangat kompetitif.

Sebanyak 76% dari responden mengungkapkan bahwa mereka mendapatkan tawaran pekerjaan beberapa kali dalam setahun dengan tawaran pekerjaan dengan berbagai bidang.

Sebanyak 43% responden atau pekerja di Indonesia mengatakan bahwa work life balance menjadi prioritas utama dalam memilih pekerjaan. Selain itu, 42% responden menyatakan bahwa kesempatan jenjang karir merupakan atribut yang sangat penting dalam memilih pekerjaan.

Walaupun ada kemungkinan terjadinya resesi, para pencari kerja di Indonesia tetap percaya diri dengan daya tarik dan kemampuan mereka untuk mencari peluang karir baru.

Studi ini, penelitian menemukan bahwa 74% responden pekerja Indonesia mendapatkan penawaran peluang kerja beberapa kali dalam setahun

“Saat menghadapi kemungkinan terjadinya resesi, perusahaan berada di posisi kuat dalam pasar tenaga kerja karena tren perekrutan semakin ketat. Namun, kami yakin situasinya kali ini berbeda karena banyak perusahaan di Asia masih belum pulih dari pekerjaan yang berkurang selama pandemi. Meskipun pertumbuhan pasar pekerjaan mungkin melambat selama masa pandemi, tidak diragukan bahwa sekarang pasar pekerjaan tetap sangat penting, jadi krusial bagi perusahaan untuk mengetahui cara menarik, merekrut, dan mempertahankan bakat,” terang Chief Executive Officer, Asia, SEEK,  Peter Bithos, dalam rilis tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya