SOLOPOS.COM - Warga melintasi halaman depan Kantor Pemkab Kendal, Selasa (27/6/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri).

Solopos.com, KENDAL— Hadirnya Kawasan Industri Kendal (KIK) berdampak pada sektor pendapatan asli daerah (PAD).

PAD Kendal kini bertumbuh yang diperoleh dari sektor industri, pariwisata, dan UMKM di Kendal. Pemerintah Kabupten Kendal kini juga tengah berupaya memperbaiki layanan agar semakin baik.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Kendal, Abdul Wahab kepada Tim Ekspedisi Investasi Jateng 2023 pada Senin (26/6/2023) mengatakan sektor industri paling mendominasi dalam mendukung PAD di Kota Santri tersebut.

“Industri paling dominan mendukung PAD dari sektor pajak daerah khususnya Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) melalui transaksi-transaksi peralihan tanah di KIK, jumlahnya mencapai 50%,” ungkap Abdul Wahab.

Selain itu, menurutnya sektor PBB juga mulai terdorong naik yang dilihat dari penilaian/pemutakhiran nilai tanah dan bangunan di KIK. Tak hanya itu menurutnya KIK juga cukup signifikan untuk mengangkat PAD sektor pajak tiap tahunnya.

Wahab optimistis ke depan dengan semakin cepatnya perkembangan KIK akan lebih meningkatkan sektor-sektor PAD lain. Di antaranya retribusi, pemanfaataan barang milik daerah/BMD, bisnis BUMD dan lain-lain sesuai jenis pendapatan asli daerah yang sah.

Sementara pada sektor pariwisata dan UMKM menurutnya juga menunjukan perbaikan, khususnya pada pajak hotel, restoran, hiburan dan parkir yang menunjukan peningkatan.

“PAD Kendal tumbuh dengan baik secara umum. Yang paling signifikan pajak daerah, tahun lalu tumbuh 34%, tahun ini belum ada satu semester sudah tumbuh 20% dari realisasi tahun lalu,” ungkapnya.

Wahab menyebut Bapenda Kendal telah mengelola 11 jenis pajak daerah yang tersebar di 20 kecamatan di Kabupaten Kendal. Sementara keterbatasan sumber daya manusia tak mengehnetikan Bapenda Kendal untuk berinovasi.

Demi mempermudah akses masyarakat, menurutnya Bapenda Kendal telah melakukan layanan digitalisasi seperti E-PBB dan E-Pajak sehingga masyarakat tidak harus hadir ke Kantor Bapenda Kendal untuk membayar pajak, melainkan cukup dengan aplikasi.

Wahab mengaku Bapenda Kendal terus berkomitmen dalam memperbaiki pelayanan perpajakan agar lebih cepat dan mudah. mengingat dengan hadirnya KIK berpengaruh pada multiefek seperti harga tanah hingga hadirnya indekos bahkan resto-resto baru.

Dari sana Bapenda ke depan akan terus melakukan penyesuaian Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) sebagai dasar pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan pemetaan PBB terkini.

“Kami juga melakukan upaya demi mengoptimalkan pemasukan hotel dan resto dengan memberikan hadiah undian smartphone sebagai rangsangan masyarakat agar dapat menikmati makanan dan tidur di hotel Kendal. Dengan harapan pertumbuhan resto signifikan, UMKM bangkit, daya pajak meningkat,” terang Wahab.

Pemkab Kendal
Kepala Bapenda Kendal, Abdul Wahab. (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri).

Masyarakat yang melakukan pemesanan di hotel maupun membeli makanan di Kendal dapat menukarkan struk tersebut ke nomor 0813 3334 1701. Mereka berkesempatan mendapatkan undian smartphone yang diundi empat kali dalam satu tahun.

Upaya tersebut juga sebagai dukungan agar pemasukan masyarakat Kendal terus berkelanjutan. Sebab ia menilai pembangunan pelayanan publik makin meningkat mana kala dtitopang pada penerimaan pajak yang signifikan.

“Kami mengimbau kesadaran masyarakat untuk tetap membayar pajak, karena pembangunan sangat penting dengan adanya pajak yang cukup dari masyarakat. Kami juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan memberikan pelayanan paling baik pada masyarakat sehingga harapannya masyarakat senang hati membayar pajak,” harap Wahab.

Realisasi PAD Kendal 2023

Sementara itu berdasarkan data kendalkab.go.id realisasi pendapatan daerah pada 2022 di Kendal ditargetkan senilai Rp2.392.567.060.554 dengan realisasi Rp2.271.344.842.559 atau 94,93%.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun itu ditargetkan senilai Rp530.076.457.754 dengan realisasi senilai Rp438.039.238.689 atau mencapai 82,64%.

Sementara capaian realisasi pajak daerah Kabupaten Kendal pada 2023 hingga, Selasa (27/6/2023), dilaporkan sebanyak Rp108.353.060.624 atau 32.90% dari target Rp329.367.099.980.

Jumlah tersebut paling banyak berasal dari Pajak BPHTB dengan realisasi Rp59.414.607.344 atau setara dengan 44,81% dari target Rp132,6 miliar.

Ekspedisi Investasi Jateng 2023 merupakan bagian dari program kolaborasi Solopos Media Grup (SMG) bersama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah, Bank Jateng, Pemerintah Kabupaten Kendal, dan Semen Grobogan.

Ekpedisi Investasi

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya