SOLOPOS.COM - Ilustrasi produk kemasan plastik, Tupperware (freepik)

Solopos.com, SOLO — Tupperware melaporkan kinerja keuangan yang terancam bangkrut. Akar masalah dari krisis usaha tersebut adalah persaingan dalam bisnis wadah penyimpanan plastik yang semakin meningkat.

Di Indonesia, produk Tupperware digemari oleh para ibu rumah tangga bahkan para pekerja. Pekerja asal Solo, Wulansih, 30, mengaku mempunyai puluhan Tupperware. Produk Tupperware yang paling banyak ia punya adalah wadah untuk bekal makanan dan botol minum. Walaupun harganya cukup menguras kantong, tapi menurutnya produk-produk dari Tupperware tergolong awet.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

“Banyak punya Tupperware karena memang ibu saya suka koleksi. Karena awet, saya juga kadang ikut-ikutan beli,” ujar Wulansih kepada Solopos.com, pada Kamis (13/4/2023). Senada, mahasiswa asal Solo, Layla Kurnia, saat duduk di bangku SMA ia memakai produk Tupperware untuk bekal sekolahnya.

Mulai dari wadah bekal makanan, botol minum, dan wadah plastik kecil untuk sambal. Karena menyediakan berbagai ukuran, ia menyukai produk tersebut dan enggan beralih ke merek lain. Namun saat ini ia jarang menggunakan produk-produk Tupperware tersebut karena tidak pernah membawa bekal makanan lagi.

Berbeda dengan yang diungkapkan mahasiswa Solo lainnya, Ayu Maharani. Ketika membaca berita di media tentang kabar Tupperware di ambang kebangkrutan, ia menganggap hal itu wajar saja. Sebab, desain produk Tupperware cenderung tidak mengalami perbedaan dari tahun ke tahun serta mempunyai ciri khas berwarna-warni atau colorfull. “Mungkin gara-gara awet juga, jadi masyarakat jadi jarang beli,” terang Ayu.

Selain itu, menurut Ayu, banyak wadah penyimpanan plastik yang ia rasa cukup bagus namun lebih murah dibandingkan Tupperware. Produk-produk tersebut sangat mudah ditemukan di marketplace.

Menurutnya, anak-anak muda seperti pekerja lebih memilih membawa bekal dengan wadah makanan dengan warna-warna sederhana, sementara warna produk dari Tupperware cenderung beragam. “Kalau beli Tupperware Rp150.000 dapat satu produk, sekarang di marketplace, Rp125.000 dapat satu paket, dari wadah makanan, botol minum, sendok dan garpu, serta lunch box. Banyak yang lebih murah,” ujar Ayu.

Dilansir dari Bisnis.com, pada Kamis, manajemen Tupperware menyatakan kemampuan melanjutkan usaha sebagai bisnis yang berkelanjutan kini tengah diragukan. Perusahaan juga telah melibatkan penasihat keuangan untuk membantu menggalang dana, namun belum ada solusi.

“Tupperware telah memulai perjalanan untuk membalikkan operasi kami dan hari ini menandai langkah penting dalam menangani posisi modal dan likuiditas kami,” kata CEO Tupperware Brands Miguel Fernandez. Hal tersebut dikarenakan kompetitor Tupperware mulai menawarkan produk dengan harga yang jauh lebih rendah. Meskipun begitu, Tupperware melaporkan peningkatan penjualan (year-on-year/yoy) pada 2020, pertama kalinya sejak 2017.

Tupperware mengatakan  mereka sedang berupaya memperbaiki struktur modal dan likuiditas jangka pendeknya dan telah merekrut penasihat keuangan untuk membantunya mencari investor atau mitra potensial. Tupperware juga meninjau portofolio real estate-nya untuk mendapatkan suntikan dana.

“Perusahaan melakukan segala upaya untuk mengurangi dampak dari kejadian-kejadian yang terjadi baru-baru ini, dan kami mengambil tindakan segera untuk mencari pembiayaan tambahan dan memperbaiki posisi keuangan kami,” kata Fernandez. Saham Tupperware juga telah anjlok 68 persen sejak awal 2023 dan berpotensi mengalami delisting karena tak kunjung merilis laporan tahunan.

Perusahaan mengatakan akan mengajukan laporan tahunan tersebut dalam 30 hari ke depan, tetapi mereka tidak dapat menjaminnya. “Tidak ada jaminan bahwa Formulir 10-K akan diajukan tepat waktu,” ungkap manajemen.

Akar masalah dari krisis usaha ini berada pada penjualan Tupperware yang anjlok selama bertahun-tahun karena persaingan dalam bisnis wadah penyimpanan plastik telah meningkat secara dramatis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya