SOLOPOS.COM - Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto (depan kiri), didampingi Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari, melakukan dialog dengan penerima kartu prakerja di Ono Solo Coffee, Banjarsari, Solo, Selasa (5/12/2023). (Solopos.com/ Bayu Jatmiko Adi )

Solopos.com, SOLO — Kegiatan Cangkrukan Bareng Menko Perekonomian, di Ono Solo Coffee, Solo, menjadi momentum istimewa bagi sebagian penerima program Kartu Prakerja, Selasa (5/12/2023).

Sebab, ada sebagian yang mengaku baru pertama kami bertemu langsung dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Acara tersebut digelar guna menjadi wadah dialog antara pemerintah pusat dan penerima program Kartu Prakerja yang ada di Solo. Acara berlangsung sekitar pukul 10.45 WIB.

Meski begitu, sekitar pukul 10.00 WIB para peserta atau penerima Kartu Prakerja sudah terlihat berada di lokasi acara.

Salah satunya adalah Dwiyani, warga Tawangsari, Sukoharjo. Dia merupakan penerima kartu Prakerja di tahun ini. Sebenarnya sebelumnya pada 2019 juga sudah pernah mencoba mendaftar namun belum berhasil lolos. Baru di tahun ini dia masuk di angkatan 60 program tersebut.

Dwiyani sebenarnya sudah bekerja sebagai seorang guru TK. Namun dia ingin mengembangkan potensinya di bidang lain meski masih berkaitan dengan dunia kerjanya saat ini.

Dia memiliki ketertarikan terhadap dunia desain. Untuk itu dia mendaftar program Kartu Prakerja untuk menggali pengalaman dan ilmu di bidang tersebut.
“Di sini [program Prakerja] kan banyak banyak pelatihan. Saya ambil kelas desain canva,” kata dia.

Dengan pelatihan desain secara online tersebut, kini dirinya bisa mendesain konten visual untuk kegiatan penerimaan siswa baru, hari-hari besar dan lainnya. Dia juga mengikuti pelatihan entri data untuk mendukung keperluan di sekolahnya.

“Alhamdulillah bisa mendapatkan pelatihan yang sejalan dengan yang saya butuhkan,” lanjut dia.

Penerima Kartu Prakerja lain, adalah Surya Sakti, warga Kartasura yang sebelumnya menjalankan usaha makanan kecil di Pasar Kartasura. Dia sudah menjalani usahanya sejak enam tahun terakhir.

Namun menurutnya, melalui program Kartu Prakerja yang dia ikuti, bisa membantunya dalam mengembangkan usahanya. Melalui program tersebut dia merasa mendapatkan manfaat, seperti menambah relasi, menambah teman, menambah wawasan dan lainnya.

“Dampak ke usaha, bisa mengembangkan modal. Dulu hanya di Pasar Kartasura, sekarang bisa membuka juga di Pasar Mangu. Berkat kerja sama dengan teman-teman, tambah jaringan dan wawasan,” kata dia.

Selain dari sisi peserta atau penerima Kartu Prakerja, program tersebut ternyata juga membawa dampak pada lembaga pelatihan kerja yang terlibat.

Berdasarkan cerita beberapa pengelola lembaga pelatihan kerja yang terlibat program Kartu Prakerja, program tersebut tersebut ternyata mampu menaikkan penghasilan berkali lipat.

Pengelola Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Ismia, Karanganyar, Sri Ismiatun, saat berdialog dengan Menko Perekonomian, mengatakan sudah terlibat dalam program tersebut sejak 2022 dengan pelatihan yang dibuka adalah menjahit dan kerajinan.

Pada tahun tersebut mereka menerima 31.000 peserta, kemudian pada 2023 menerima sekitar 5.000 peserta. Dia mengatakan beberapa peserta pelatihan yang sudah mampu menjalankan usaha mandiri dengan pendapatan hingga puluhan juta rupiah.

Kemudian saat ditanya tentang penghasilannya selama program Kartu Prakerja berlangsung, dia pun mengatakan sudah mampu membeli beberapa lahan.

“Sebelum Prakerja pendapatan sekitar 500 [juta rupiah], ketika Prakerja kurang lebih sekitar Rp7 miliar-Rp10 miliar,” kata dia.

Sementara, pengelola Graha Wisata Hotel School, Henny Yuliastuti, mengatakan sejak 2021 pihaknya juga terlibat dalam program Kartu Prakerja.

Pelatihan yang dibuka di antaranya ada di bidang sosial media marketing, akuntansi, manajemen perkantoran, housekeeping, pengembangan bisnis kuliner dan sebagainya.

Di tahun ini lembaga tersebut mendapatkan peserta program Kartu Prakerja sekitar 10.000 orang baik yang online maupun offline.

Sebelum adanya program Kartu Prakerja, lembaga tersebut memang sudah menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan di bidang hospitality industry untuk program satu tahun.

Ditanya soal revenue, Henny mengatakan jika sebelum adanya program Kartu Prakerja, pendapatannya di atas Rp5 miliar. “Kemudian dengan Prakerja ini bisa di atas Rp15 miliar setahun,” kata dia.

Dengan pendapatan berlipat tersebut, pihaknya sudah bisa membangun gedung sendiri dan membeli sejumlah bidang tanah. “Kami ke depan juga berencana mendirikan perguruan tinggi,” lanjut dia.



Para pengelola lembaga pelatihan pun berharap ke depan program Kartu Prakerja bisa terus dijalankan. Bahkan jika perlu ada penambahan insentif bagi penerima kartu.

Namun begitu, salah satu penerima Kartu Prakerja dari Solo, Rofi, berharap program Kartu Prakerja tersebut tidak berhenti pada tahap pelatihan.

Perlu dilakukan pengawasan dan pendampingan agar para penerima kartu tersebut bisa meningkatkan kesejahteraannya dengan memanfaatkan pelatihan yang sudah diberikan.

“Kalau datanya, disebutkan untuk yang menerima Kartu Prakerja kalau tidak salah ada 17 juta. Nah perlu dipastikan agar mereka itu nantinya tidak menganggur,” kata dia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyebutkan jika program prakerja akan berlanjut di 2024. Meski tidak menyebut angka pastinya, namun dia mengatakan jika untuk program prakerja di 2024, sudah dianggarkan.

Sebab menurutnya program tersebut sebagian besar dibiayai oleh pemerintah.

“Tahun 2024, untuk prakerja ini sudah dianggarkan, nanti kita akan lihat kelanjutannya,” kata dia kepada wartawan, usai pertemuan itu. Disebutkan jika secara total saat ini program prakerja telah menyasar lebih dari 17 juta masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya