SOLOPOS.COM - Empat narasumber hadir di webinar dalam rangka Hari Kartini bertema Inspirasi Kartini Masa Kini, yang digelar Solopos Media Group (SMG) dan disiarkan di Youtube Espos Live, Kamis (21/4/2022). (Tangkapan Layar Youtube)

Solopos.com, SOLO — R. A. Kartini dikenal sebagai sosok wanita yang berani dalam menyampaikan gagasannya. Meski dia hidup lebih dari 100 tahun lalu, semangatnya terus melekat di hati para wanita saat ini untuk terus berkarya dan berkontribusi di berbagai bidang.

Bahkan di era saat ini banyak wanita-wanita dengan usia yang masih muda, namun telah menunjukkan kiprah dan potensinya di berbagai bidang. Perempuan-perempuan hebat itu beberapa diantaranya dihadirkan dalam webinar dalam rangka Hari Kartini bertema Inspirasi Kartini Masa Kini, yang digelar Solopos Media Group (SMG) dan disiarkan di Youtube Espos Live, Kamis (21/4/2022).

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Mereka adalah COO Widodo Makmur Perkasa Group, Mega Nurfitriyana, 29; praktisi pariwisata/Ketua Yayasan UNSA-Akparta, Astrid Widayani, 36; Owner Bateeq dan CEO PT Dan Liris, Michelle Tjokrosaputro, 42; dan Owner Rumah Sakit Indriati Solo Baru, Lydia Hartono, 26.

Baca Juga: Hari Kartini, Gubernur Jatim Konvoi Bersama Pengemudi Ojol Perempuan

Michelle, mulai usia 25 tahun sudah dipercaya memegang kendali dari perusahaan tekstil yang sebelumnya dikelola ayahnya. Setelah ayahnya meninggal dunia, dengan dukungan keluarga, dia pun mengambil alih perannya.

Meski baru berkecimpung di dunia bisnis itu, nyatanya dia mampu membawa Dan Liris bangkit dari masa sulitnya. “Sebenarnya saya juga tidak ada latar belakang tekstil. Saat saya masuk, perusahaan juga dalam kondisi yang tidak baik. Tapi karena mukjizat Tuhan dan kerja sama karyawan, perlahan kini perusahaan membaik,” kata dia.

Berbagai terobosan dia lakukan untuk mengembangkan usaha. Salah satu yang ingin dia terus tanamkan dalam mengelola perusahaan itu adalah menjaga hubungan baik dengan semua karyawan dan saling menghargai satu sama lain.

Baca Juga: Hari Kartini, Ibu Negara Ajak Kaum Perempuan Bantu Pulihkan Ekonomi

Dengan begitu karyawan dapat bekerja dengan nyaman. Meski tidak membuat kaya, namun setidaknya bisa mencukupi kebutuhan hidupnya dan hidup bahagia.

Sementara dalam menjaga produknya, Michelle berupaya untuk tetap memberikan yang terbaik dengan menjaga motif original yakni batik, kualitas bahan dan sebagainya. “Kami ingin tunjukkan bahwa generasi muda juga bisa berkontribusi untuk menjaga kultur bangsa,” kata dia.

Kisah lain disampaikan Lydia. Di usianya yang masih muda, dia tetap berupaya untuk memberikan fasilitas kesehatan yang terbaik bagi masyarakat di Solo dan sekitarnya. Lahir sebagai perempuan tidak menghalangi potensinya untuk mengelola sebuah rumah sakit.

Baca Juga: Ini Jawaban Mengapa Hari Kartini 21 April Bukan Hari Libur Nasional

Bahkan dia mengatakan di Rumah Sakit Indriati Solo Baru yang dia kelola, juga melibatkan banyak perempuan untuk membangun pusat pelayanan kesehatan. “Di rumah sakit ini terbukti, semua perempuan yang terlibat di dalamnya tetap bisa memainkan peranannya.

Peran Kartini masa kini juga dapat dilihat dari sosok Astrid Widayani. Banyak peran yang dia lakukan. Selain aktif di dunia pariwisata, dia juga aktif di bidang pendidikan.

“Jadi kalau orang bilang ada profesi ada passion. Untuk passion itu di pariwisata. Pendidikan menjadi profesi,” kata dia.

Baca Juga: Hari Kartini, Jemaah Masjid Ini Berkebaya & Beskap Saat Bagikan Takjil

Dia menjelaskan jika di dunia Pendidikan saat ini peran perempuan sudah banyak terlihat. Dulu mungkin untuk beberapa jabatan banyak diisi oleh kaum laki-laki, namun menurutnya saat ini sudah banyak kalangan perempuan yang telah menempatinya.

“Saat ini tidak bisa dibedakan wanita dan laki-laki untuk satu jabatan. Sekarang sudah banyak yang rektor wanita. Sebenarnya bukan masalah pria atau wanita tapi lebih ke kompetensinya,” jelas dia.

Baca Juga : Kata Mutiara dan Ucapan Selamat Hari Kartini 2022 yang Kekinian

Beda cerita yang dialami Mega Nurfitriyana. Terjun di perusahaan yang memiliki lima lini usaha, di antaranya adalah peternakan. Dia masuk di perusahaan dengan sebagian besar karyawan dan direksi laki-laki. Namun dia berupaya untuk tetap menjalankan perannya dengan potensi yang dimiliki.

Bahkan perempuan yang meraih double degree S1 di UGM dan Erasmus University Rotterdam serta S2 Lancaster University   itu menjadi salah satu sosok penting penting didbalik penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) saham WMP atau Widodo Makmur Perkasa.

“Saya harus terus belajar. Saya masih muda, dan harus bisa menempatkan diri. Dalam memberikan masukan ke perusahaan tentu saya juga harus menerima saran dan masukan serta harus didukung data dan riset, dengan begitu akan tetap relevan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya