SOLOPOS.COM - Kabar soal rencana harga BBM jenis Pertalite kian hangat diperbincangkan. (Ilustrasi/Solopos Dok)

Solopos.com, SOLO — Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengisyaratkan harga BBM jenis Pertalite akan naik. Bahkan, Luhut menyebut Presiden Jokowi yang akan mengumumkannya langsung.

Sehingga dia meminta masyarakat untuk bersiap untuk kemungkinan adanya kenaikan harga BBM tersebut. Pasalnya, pemerintah juga harus menekan terus meningkatnya beban subsidi di APBN.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

“Karena bagaimanapun, tidak bisa kita pertahankan demikian. Jadi tadi, mengurangi pressure [tekanan] ke kita karena harga crude oil [minyak mentah] naik, itu kita harus siap-siap,” jelas dia, dilansir Antara.

Sementara itu, ramai kabar yang beredar di media sosial, harga BBM jenis Pertalite akan naik menjadi Rp10.000. Menanggapi hal tersebut, Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi mengatakan, kenaikan harga BBM bisa menyulut inflasi.

Baca Juga: Hukum Salat Sambil Tutup Mata, Bolehkah?

“Kalau kenaikkan Pertalite hingga mencapai Rp10.000 per liter, kontribusi terhadap inflasi diperkirakan mencapai 0.97%, sehingga inflasi tahun berjalan bisa mencapai 6,2% yoy. Dengan inflasi sebesar itu akan memperpuruk daya beli dan konsumsi masyarakat sehingga akan menurunkan pertumbuhan ekonomi yang sudah mencapai 5,4%,” ujar Fahmy, dalam rilis tertulisnya yang diterima Solopos.com.

Agar momentum pencapaian ekonomi itu tidak terganggu, lanjutnya, Pemerintah sebaiknya jangan menaikkan harga Pertalite dan Solar pada tahun ini.

Baca Juga: Ramai Kabar Harga BBM Naik Minggu Depan, Jadi Berapa?

“Pemerintah sebaiknya fokus pada pembatasan BBM bersubsidi, yang sekitar 60% tidak tepat sasaran. MyPertamina tidak akan efektif membatasi BBM agar tepat sasaran. Bahkan menimbulkan ketidakadilan dengan penetapan kriteria mobil 1.500 cc ke bawah yang berhak mengunakan BBM subsidi,” ujarnya

Soal rencana kenaikan harga BBM jenis Pertalite yang disebut-sebut menjadi Rp10.000 ditanggapi beragam oleh netizen. Ada yang menyebut seharusnya hal ini didukung dengan skema kenaikan gaji para buruh.

Baca Juga: Punya Lisensi A, Berapa Gaji Coach Rasiman Pelatih Sementara Persis Solo?

“Skema kenaikan gaji sudah dibuat juga belum? BBM naik jadi Rp50.000 per liter gakpapa asal gaji juga dinaikkan 100%. BBM naik = gaji naik itu wajar,” ujar netizen bersangkutan dalam kolom komentar unggahan Instagram @koransolopos.

Namun, ada pula netizen yang berpendapat agar tunjangan para pejabat untuk dipotong 50 persen untuk membantu rakyat jika harga BBM naik. “Kenapa gk tunjungan para pejabat aja yg dipotong 50% untuk bantu rakyat? Lagian mereka juga gk ada gunanya cuma ngabisin uang rakyat doang,” tulis netizen tersebut.

Baca Juga: Pencipta Lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet Muncul, Sampaikan Minta Maaf

Selain itu, ada juga netizen yang mendukung kenaikan harga BBM jenis Pertalite yang disebut menjadi Rp10.000. “Ga apa2, saya pake Pertamax soalnya,” sebut dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya