SOLOPOS.COM - Perajin menunjukkan proses pembuatan lukis payung pada bazar UMKM seni Solo Art Market (SAM) di Koridor Ngarsopuro, Solo, Minggu (5/2/2023). (Solopos/Putut Hartanto)

Solopos.com, SOLO — Generasi X atau Gen X dengan usia 43-58 tahun mendominasi pelaku UMKM di Kota Solo dengan 46,03 persen. Sementara pelaku UMKM dari Generasi Milenial atau Gen Y dengan usia 27-42 tahun hanya menyumbang 28,45 persen.

Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Solo tumbuh pesat karena pandemi Covid-19. Jumlah pelaku UMKM di Kota Solo per 2022 mencapai 11.157 atau naik hingga tiga kali lipat dibandingkan 2021 yang hanya 3.635 UMKM.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Hal tersebut diungkapkan Staf Bidang UMKM Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian (Dinkop UKM Perin) Kota Solo, Iwang Digita Rinaldi, saat ditemui Solopos.com dalam acara Forum Konsultasi Publik Penyusunan Standar Pelayanan 2023 di Harris Hotel, Solo, pada Selasa (14/3/2024).

Suasana acara Forum Konsultasi Publik Penyusunan Standar Pelayanan 2023 di Harris Hotel, Solo, pada Selasa (14/3/2024). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Dari total 11.157 UMKM tersebut, mayoritas dimiliki oleh perempuan atau sebanyak 65,69 persen. Sementara untuk pelaku UMKM laki-laki sebanyak 34,31 persen.

Jika diklasifikasikan berdasarkan kelompok usia, generasi X yang lahir dari rentang waktu 1965 hingga 1980 menjadi kelompok usia pelaku UMKM paling banyak yaitu 46,03 persen. Disusul dengan generasi Y yang lahir pada rentang waktu 1981 hingga 1996 sebanyak 28,45 persen.

Lalu, generasi baby boomers yang lahir sampai 1964 sebanyak 21,89%. Sementara generasi Z yang lahir pada 1997 hingga 2012 menjadi kelompok usia paling sedikit yaitu 3,36%. “Mayoritas bidang UMKM Solo ini tetap nomor satu kuliner,” ujar Iwang.

Iwang mengatakan pihaknya tetap mendorong generasi milineal untuk melirik sektor UMKM karena menjadi kelompok usia paling sedikit. Untuk mendorong berkembangnya UMKM di Kota Solo, Iwang mengaku getol melakukan layanan sosialisasi terkait akses permodalan serta beragam pelatihan untuk calon wirausaha maupun bagi pelaku UMKM yang sudah tumbuh dan mapan.

“Pelatihan ini terkait dengan, seperti manajemen keuangan dan diklat bisnis online. Kami juga memfasilitasi UMKM yang sudah baik. Misalnya melalui pameran atau festival UMKM. Kami pun menyaring mereka dengan open call, kami juga terbuka di Instagram dinas, selalu terbuka dan transparan, semua bisa diakses di media sosial,” papar Iwang.

Faktor utama terjadinya lonkakan pelaku UMKM di Kota Solo, menurut Iwang adalah datangnya pandemi. Berdasarkan pemutakhiran data yang diadakan oleh pusat dan dijalankan oleh dinas, jumlah UMKM di Kota Solo per 2022 adalah 11.157 UMKM.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya