SOLOPOS.COM - Ilustrasi koperasi. (Freepik).

Solopos.com, SOLO – Lebih dari separuh koperasi di Soloraya berstatus tidak aktif. Khusus Koperasi Simpan Pinjam (KSP) disebut kalah bersaing dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun pinjaman online (pinjol).

Menjelang peringatan Hari Koperasi Indonesia yang jatuh besok, Rabu (12/7/2023), masih banyak koperasi yang tidak aktif di wilayah Soloraya. Dilansir dari laman resmi Dinkop UMKM Jateng, Selasa (11/7/2023), dari 6.565 koperasi di Soloraya sebanyak 4.150 yang tidak aktif dan 2.145 koperasi aktif. Data tersebut berdasarkan tabel Rekapitulasi Keragaan Koperasi Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah Triwulan I Tahun 2023.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Sebagai informasi koperasi aktif adalah koperasi yang dalam tiga tahun terakhir secara berturut-turut mengadakan rapat anggota tahunan (RAT) dan melakukan kegiatan usaha untuk melayani anggota. Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 25/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Revitalisasi Koperasi.

Berdasarkan data tersebut jumlah koperasi paling banyak di wilayah Soloraya berada di Kabupaten Wonogiri yaitu sebanyak 1.196 koperasi, sebanyak 694 koperasi di Wonogiri tidak aktif dan sisanya sebanyak 502 koperasi aktif.

Kemudian disusul Kabupaten Karanganyar yang ada sebanyak 1.160 koperasi dengan 897 koperasi tidak aktif, sisanya 263 merupakan koperasi aktif. Selanjutnya, wilayah dengan jumlah koperasi paling sedikit berada di Kota Solo yaitu 566 koperasi dan 268 di antaranya merupakan koperasi tidak aktif dan 298 adalah koperasi aktif.

Wilayah kedua dengan jumlah koperasi paling sedikit berada di Kabupaten Sukoharjo dengan jumlah 818 koperasi yang terdiri 476 koperasi tidak aktif serta 342 koperasi aktif. Jumlah koperasi cenderung mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.

Berdasarkan tabel dalam rekaptiluasi pada Triwulan II Tahun 2021, di Kabupaten Wonogiri dalam periode ini tercatat ada 7.912 koperasi dan 7.142 di antaranya berstatus tidak aktif dan hanya 770 koperasi yang aktif. Penurunan juga terjadi di Kota Solo, pada periode ini masih terdapat 598 koperasi di antaranya sebanyak 281 koperasi aktif dan 317 koperasi tidak aktif.

Berbeda dengan di Kabupaten Karanganyar yang mengalami peningkatan, pada periode ini tercatat hanya 1.135 koperasi dengan 908 koperasi tidak aktif dan 227 koperasi aktif. Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (DKUKMP) Klaten, Anang Widjatmoko, menguraikan saat ini di Kabupaten Bersinar ada 906 koperasi dengan 386 merupakan koperasi aktif. Selain itu, untuk mendorong koperasi tidak aktif bergeliat kembali pihaknya melakukan beberapa langkah.

Langkah tersebut misalnya dengan monitoring dan pengawasan koperasi, kemudian dengan cara mengadakan pelatihan manajemen koperasi. Serta adanya pembinaan secara rutin. Selain itu ia membeberkan beberapa penyebab koperasi tidak aktif, di antaranya karena dampak pandemi Covid-19.

“Pada masa pandemi banyak koperasi yang tidak aktif karena angsuran dari anggota macet. Khusus KSP [Koperasi Simpan Pinjam] banyak yang kalah bersaing dengan KUR [Kredit Usaha Rakyat] subsidi bunga dan pinjaman online,” terang Anang saat dihubungi Solopos.com pada Selasa.

Sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian Kota Solo (Dinkop UKM Perin), Wahyu Kristina, mengatakan saat ini ada sekitar 500 koperasi di Solo. Dari jumlah tersebut sekitar 297 di antaranya berstatus aktif.

Dalam menangani koperasi yang tidak aktif, pihaknya juga terus melakukan upaya-upaya penyelamatan. Salah satunya dengan melakukan pembinaan. Meskipun menurutnya untuk mengaktifkan kembali sebuah koperasi juga tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sebab ada banyak hal yang perlu dibenahi.

Struktur dalam koperasi secara garis besar terdiri dari pengurus, pengawas dan anggota. Untuk mengaktifkan koperasi, maka semua unsur tersebut harus berperan aktif. Upaya mengaktifkan koperasi akan berjalan lebih mudah ketika ada inisiatif dari semua unsur yang ada di koperasi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya