SOLOPOS.COM - Ketua Real Estate Indonesia (REI) Soloraya, Maharani. (Farida Trisnaningtyas/Solopos)
Solopos.com, SOLO—Real Estate Indonesia (REI) Soloraya berkomitmen mempermudah perizinan, mencari, dan membeli rumah bagi masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan sinergi REI dengan sejumlah instansi terkait kemudahan masyarakat memiliki tempat tinggal.
Dalam hal ini, REI meneken kerja sama antara Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan PLN seiring dengan dilantiknya kepengurusan REI Soloraya periode 2020 – 2023 pada Rabu (18/11/2020) malam WIB. Adalah Maharani yang resmi menggantikan Anthoni Hendro sebagai Ketua REI Soloraya periode 2020 – 2023.
Kepala REI Soloraya, Maharani, mengatakan pihaknya berharap REI menjadi jujugan utama bagi masyarakat untuk mencari dan mendapatkan tempat tinggal yang mereka inginkan.
“Maka dari itu, kami memiliki sejumlah visi misi yang intinya untuk semakin mempermudah perizinan dan mendapatkan rumah yang tepat bagi masyarakat,” ujar dia, saat ditemui wartawan, Rabu (18/11/2020).
“Maka dari itu, kami memiliki sejumlah visi misi yang intinya untuk semakin mempermudah perizinan dan mendapatkan rumah yang tepat bagi masyarakat,” ujar dia, saat ditemui wartawan, Rabu (18/11/2020).
Direktur Utama PT Dua Putra Bengawan ini menambahkan pihaknya juga siap bersinergi dengan berbagai instansi, antara lain BPN, PLN, dan lain-lain. Misalnya, dengan BPN nantinya demi memudahkan pelayanan dalam wadah satu pintu dengan REI Soloraya.
Debat Putaran I Pilkada Klaten: Disiarkan TVRI, Tim Kampanye Paslon Dibatasi Maksimal 4 Orang
Di sisi lain, agar REI makin dikenal luas, pihaknya bakal membuat situs dan aplikasi pemasaran perumahan REI Soloraya yang bisa diunduh melalui Playstore. Pada aplikasi ini ia juga siap menggandeng perbankan untuk urusan pembiayaan supaya masyarakat kian mudah.
Di samping itu, kepengurusan REI Soloraya periode 2020 – 2023 ini dinahkodai Maharani dengan jajaran pengurus sebagai berikut. Sekretaris I Winarno (Dirut PT Halim Nusa Utama), Sekretaris II Chrysanthus Wawan Edy (Dirut PT Tiga Bangun Graha), Bendahara I Andrew Handoko (Komisaris PT Aninaya Propertindo Jaya), dan Bendahara II Nina Kuswardanah (Dirut PT Tiara Ardi Pratama).
3.550 Petugas Bakal Pelototi Kepatuhan Protokol Kesehatan Saat Pilkada Sukoharjo 2020
Sementara itu, salah satu warga, Kevin Setiawan, mengaku tengah mencari tempat tinggal. Menurutnya, mendapatkan rumah yang tepat itu seperti jodoh, susah susah gampang, tapi banyak susahnya. Ini dimulai dengan mencari lokasi yang pas.
“Kebetulan di Solo sudah tidak tersedia rumah subsidi adanya rumah komersial yang harganya fantastis mulai Rp500 jutaan. Bagi pekerja swasta seperti saya, mana kuat beli rumah semahal itu,” tutur dia.
Kevin pun memilih perumahan di luar Kota Solo. Ia kemudian mencari info dari berbagai media sosial hingga mendatangi pameran hingga menemukan alternatif sejumlah perumahan di kawasan Gondangrejo Karanganyar, Tasikmadu, dan Sawahan, Boyolali.
Menurutnya, di Gondangrejo ia bertemu dengan empat pengembang yang menyediakan rumah subsidi. Dari keempatnya masing-masing ada plus minusnya, mulai dari lokasi dekat kuburan, bekas kuburan, dekat sungai, persawahan, dan jalur atau jalan yang belum memadai. Selain itu, persyaratannya banyak dan ribet, apalagi identitasnya bukan warga Solo (Soloraya) sehingga harus bolak-balik daerah asal untuk melengkapi persyaratan.
“Saya karyawan swasta yang boleh dibilang agak mudah syaratnya, tapi ternyata juga ribet. Saya jadi kepikiran bagaimana dengan mereka yang bukan karyawan swasta, misal dagang atau usaha kecil. Padahal salah satu syaratnya harus ada pembukuan usaha selama 3 tahun. Kalau misal kami anak muda yang katakanlah masih kurang rapi dalam pembukuan dan butuh rumah apa tidak boleh beli rumah subsidi?” jelas dia.