Bisnis
Jumat, 16 Februari 2024 - 21:43 WIB

KA Bandung Raya vs KA Turangga di Cicalengka, Begini Rekomendasi KNKT

Lorenzo Anugrah Mahardhika  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - KA Turangga rute Surabaya Gubeng - Bandung. (Instagram/bintangmuslimp)

Solopos.com, JAKARTA — Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memberikan sejumlah rekomendasi kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) terkait kecelakaan kereta antara K? Commuterline Bandung Raya dan KA Turangga beberapa waktu lalu.

Kasus kecelakaan kereta api yang melibatkan K? Commuterline Bandung Raya dan KA 65A Turangga tersebut terjadi pada 5 Januari 2024 lalu.

Advertisement

Investigator Keselamatan Perkeretaapian KNKT Gusnaedi Rachmanas menjelaskan Stasiun Cicalengka dan Stasiun Haurpugur memiliki sistem persinyalan yang berbeda.

Stasiun Cicalengka masih menggunakan blok mekanik, sementara Stasiun Haurpugur menggunakan blok elektrik.

Advertisement

Stasiun Cicalengka masih menggunakan blok mekanik, sementara Stasiun Haurpugur menggunakan blok elektrik.

Oleh karena itu, Stasiun Cicalengka mengggunakan sistem interface yang berfungsi sebagai penghubung agar sistem blok elektrik Stasiun Haurpugur dapat berkomunikasi dengan sistem blok mekanik pada Stasiun Cicalengka.

Dalam proses investigasi, pihaknya melihat adanya anomali bernama uncommanded signal.

Advertisement

Di sisi lain, dalam proses investigasi, KNKT tidak menemukan prosedur pelayanan kereta yang spesifik mengatur hubungan blok elektrik dan mekanik.

“Pelayanan kereta api yang tertuang dalam prosedur masing – masing stasiun tidak mengakomodir komunikasi antara blok elektrik dengan mekanik,” jelas Edi dalam konferensi pers di Kantor KNKT, Jakarta pada Jumat (16/2/2024).

Oleh karena itu, KNKT merekomendasikan kepada Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub untuk Memastikan keandalan sistem interface yang menghubungkan blok mekanik dengan blok elektrik.

Advertisement

Edi melanjutkan, pihaknya juga merekomendasikan Kemenhub untuk memastikan tersedianya prosedur terkait pelayanan peralatan blok yang menggunakan sistem interface untuk menghubungkan blok mekanik dengan blok elektrik.

Selain itu, Kemenhub juga diminta meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan sistem manajemen keselamatan perkeretaapian. Hal ini khususnya terkait sistem pelaporan potensi bahaya serta penilaian dan pengendalian risiko.

“Kami juga merekomendasikan PT KAI untuk menyusun prosedur terkait pelayanan peralatan blok yang menggunakan sistem interface,” ujar Edi.

Advertisement

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Kecelakaan KA di Bandung, Ini Rekomendasi KNKT ke Kemenhub dan KAI

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif