SOLOPOS.COM - Jusuf Kalla (JK) disopiri pakai mobil listrik oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Kang Emil) saat kunjungan ke Bandung, Jawa Barat, Jumat (10/12/2021). (Tim Media JK)

Solopos.com, SOLO – Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK), sempat dituduh rasis setelah mengatakan jika ekonomi Indonesia dikuasai orang China. Beberapa waktu lalu, JK sempat bikin heboh karena menyebut hanya ada satu oang Islam yang masuk daftar 10 orang terkaya di Indonesia saat ini yakni Chairul Tanjung.

“Dari 10 orang kaya di Indonesia, hanya satu Islam, Chairul Tanjung,” ujarnya dalam acara Halalbihalal Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan Silaturahmi Tokoh Bangsa, dikutip dari YouTube ICMI TV, Jumat (12/5/2023). Hal tersebut mendapatkan beragam kritikan dari berbagai pihak, termasuk pegiat media sosial Ade Armando.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Dalam video opininya di Cokro TV, Ade mengatakan jika JK telah melakukan hal rasis lantaran mengungkap dikotomi antara pengusaha China dan muslim. “Dia bilang lebih dari 50% ekonomi Indonesia dikuasai penduduk etnis Cina, menurutnya di Indonesia penduduk Tionghoa itu hanya 4,5% tapi menguasai ekonomi lebih dari 50% jadi kekuatannya 10 kali lipat daripada jumlahnya,” kata Ade.

Meski demikian dalam wawancara terbarunya bersama jurnalis kawakan Andy F. Noya, Jusuf Kalla menolak dicap rasis atas pernyataannya yang bikin heboh tersebut. Dalam hal ini, JK mengatakan jika pihak-pihak yang telah menyebutnya rasis, tidak mau mendengar atau membaca isi pidatonya secara lengkap.

“Orang-orang yang mengatakan ini tidak mau membaca atau mendengar pidato lengkap yang telah saya sampaikan,” kata JK. Wapres RI ke-10 itu dengan tegas memuji pengusaha etnis Tionghoa yang dengan cerdas mampu menguasai pasar. “[Dalam pidato] saya mengatakan, kenapa mereka kaya? Karena mereka kerja keras dan cerdas menguasai pasar. Dia tidak salah, yang salah kita ini, Anda semua [yang hadir dalam forum itu],” katanya. JK mengangkat isu tersebut dalam pidatonya di ICMI beberapa waktu lalu sebagai bagian dari dukungan kepada pengusaha Muslim agar bisa belajar dari para pengusaha Tionghoa dan mendapatkan kesuksesan yang sama.

“Kita yang salah karena kita tidak cerdas. Oleh sebab itu, belajarlah dari mereka. Ini bukan dalam konteks kebencian tapi demi mereka [pengusaha muslim] maju. [Pidato] itu dalam konteks introspeksi” tambahnya.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Sebut Ekonomi RI Dikuasai Orang China, JK Menolak Dicap Rasis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya