SOLOPOS.COM - Sejumlah karyawan di Arief Media, Karanganyar, tengah mengerjakan pesanan dari customer di bengkelnya, Senin (18/9/2023). (Solopos.com/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, KARANGANYAR – Perkembangan teknologi digital hingga gelombang pandemi Covid-19, bisa dikatakan tidak memberikan dampak buruk pada perkembangan bisnis periklanan atau advertising di Karanganyar. Meski begitu, tetap butuh strategi khusus untuk menjaga bisnis tetap baik.

Pemilik Arief Media, Arifin, mengatakan bisnis periklanan selalu mengikuti perkembangan zaman. Meski begitu tetap harus kuat dalam inovasi dan kreativitas. Dia menyebut produk advertising yang dia buat, bukan sekadar produk digital yang dapat dibuat dengan perangkat khusus. Namun produk tersebut merupakan sebuah karya yang di dalamnya ada kreativitas. Dengan begitu, meski di era saat ini muncul berbagai alat canggih, bisnisnya masih tetap berjalan.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

“Kami bergerak di jasa. Bolehlah semua orang punya modal. Tapi tidak semua orang punya karya. Sebab yang dibutuhkan dalam bisnis ini bukan hanya hard skill, namun termasuk soft skill,” kata dia saat ditemui di kantornya, Senin (18/9/2023).

Terkait dengan perkembangan teknologi percetakan, menurutnya hal itu juga akan dikembalikan lagi pada SDM dan segmen pasar. Dia mencontohkan, meski saat ini tengah tren sablon DTF atau Direct Transfer Film, namun dalam segmen tertentu, penggunaan sablon manual bisa jadi lebih diminati. Sebab secara kualitas lebih awet, bisa diproduksi dengan jumlah banyak dan harga yang lebih murah.

“Bukan berarti kami menolak untuk [hal] yang sifatnya modern, tapi kami membawa karya-karya yang dulu kami pelajari. Selain itu tidak semua orang bisa membeli, dalam artian modal. Tapi setiap orang bisa belajar dengan modal sederhana untuk hasil yang berkualitas,” lanjut dia.

Arifin mengatakan, sudah berkecimpung di dunia percetakan dan advertising sejak 2010 lalu. Menurutnya, di tengah era digital ini, produk-produk advertising masih tetap diminati. Bahkan permintaannya akan meningkat ketika ada event-event tertentu baik di lingkup daerah maupun nasional.

Dia mengakui memiliki banyak customer dari kalangan instansi pemerintah. Ketika pemerintah memiliki program yang terstruktur hal itu juga berpengaruh pada permintaan produk. Misalnya saat ada gerakan cegah stunting, maka secara pusat hingga daerah membutuhkan papan iklan untuk program tersebut.

Hal itu juga terjadi saat masa pandemi Covid-19 lalu. Dia tidak mengira jika di masa itu, ketika semua sektor usaha terdampak, ternyata pandemi Covid-19 tidak berpengaruh besar pada bisnisnya.

Dia menceritakan, saat awal-awal terjadi pandemi, dia mencoba berinovasi dengan menawarkan produk berupa masker branding. Ternyata produk itu mendapat sambutan positif dari customer. Bahkan instansi setingkat kelurahan pun memesan dengan jumlah yang cukup banyak, bisa 10.000-12.000 masker.

Selain itu produk-produk seperti MMT, spanduk, baliho dan sebagainya, juga banyak dipesan untuk kebutuhan pencegahan penularan Covid-19. Misalnya untuk papan imbauan penerapan protokol kesehatan dan sebagainya.

Di sisi lain, dia mengatakan program pembangunan di berbagai daerah juga memberikan dampak positif. Sebab dengan munculnya gedung-gedung baru atau renovasi kantor atau kawasan, biasanya juga membutuhkan papan nama baru.

Bahkan saat ini dia tidak hanya melayani customer dari wilayah Karanganyar atau Soloraya. Pelanggannya telah menyebar hingga luar Jawa. Lebih lanjut, Arifin mengatakan geliat bisnis advertising di Karanganyar juga sangat didukung dengan kekompakan dari para pelaku usaha advertising.

Saat ini ada sekitar 40 pelaku usaha yang tergabung dalam komunitas Sablon Konveksi Advertising Cetak Karanganyar (SKACK). Di mana dari komunitas tersebut juga telah terjalin komunikasi untuk sama-sama mengangkat dunia percetakan atau advertising di Karanganyar.

“Komunitas ini menjadi wadah, antara satu dan lainnya yang saling membutuhkan. Ketika satu tempat dapat order yang tidak dapat dikerjakan, bisa diarahkan ke lainnya. Tapi tetap bertanggung jawab dengan kualitasnya,” kata dia.

Menurutnya, itu menjadi ekosistem bisnis yang baik untuk sama-sama menggeliatkan bisnis percetakan dan advertising di Karanganyar. Disebutkan jika Karanganyar memiliki cukup banyak pelaku usaha periklanan dengan beragam produk unggulannya.

Ada yang khusus bermain di stiker, ada yang khusus MMT dan sebagainya. Sedangkan di Arief Media, lebih menonjolkan pada produk advertising seperti huruf timbul.

Ketika dari setiap anggota SKACK bisa berkolaborasi, diharapkan setiap order yang masuk bisa diselesaikan di Karanganyar, meski tidak hanya di satu pelaku usaha. Menurutnya selain bisa menjadi upaya untuk saling mendukung antara pelaku usaha yang satu dengan yang lain, konsep tersebut juga memudahkan konsumen untuk mendapatkan produk yang diinginkan tanpa repot berpindah-pindah lokasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya