SOLOPOS.COM - Ilustrasi utang luar negeri (indonesia go.id)

Solopos.com, JAKARTA — Hingga Maret 2023 jumlah utang pemerintah tercatat mencapai Rp7.879,07 triliun. Jumlah utang Indonesia sebesar itu terdiri atas 89,02 persen penarikan utang dari SBN dan 10,98 persen dalam bentuk pinjaman.

Rasio utang Indonesia per 31 Maret 2023 tercatat berada di 39,17 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Pada Februari 2023, rasio utang tercatat berada di 29,09 persen, berarti terjadi kenaikan pada Maret 2023.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) sekaligus Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pengadaan utang dilakukan secara hati-hati di tengah dinamika ekonomi global saat ini.

“Pengadaan utang dilakukan degan prinsip kehati-hatian dengan mempertimbangkan kondisi pasar dan kas pemerintah yang saat ini masih tinggi, juga kebutuhan pembiayaan kas pemerintah. Posisi April, awal Mei masih cukup baik,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK, Senin (8/5/2023) seperti dilansir Bisnis.com.

Sri Mulyani menjelaskan perekonomian global sedang menghadapi tekanan dari tingginya inflasi dan suku bunga yang melonjak. Negara-negara maju memberlakukan suku bunga tinggi yang dapat memengaruhi kondisi negara berkembang.

Dalam kondisi itu, Sri Mulyani menilai bahwa pengadaan utang dan pembiayaan pada 2023 masih sesuai dengan strategi pemerintah. Di tengah gejolak ekonomi global, pengadaan utang menurutnya masih terukur dengan baik.

“Pembiayaan utang, penerbitan surat berharga negara [SBN], pinjaman, selama ini tetap sesuai degan rencana, on track, sesuai strategi pembiayaan pada 2023,” imbuhnya. Sri Mulyani pun menyebut bahwa pengadaan utang berjalan dengan prinsip kehati-hatian.

Pemerintah tetap mempertimbangkan kondisi kas yang saat ini masih tinggi. Dia juga menyebut kebutuhan pembiayaan hingga akhir April 2023 dan awal Mei 2023 masih cukup ample, di tengan dinamika ekonomi global.

Data pembiayaan terbaru akan diumumkan Sri Mulyani dalam beberapa pekan ke depan, tetapi hingga 31 Maret 2023 realisasi pembiayaan utang telah mencapai Rp224,8 triliun atau 32,3 persen dari target APBN.

Beberapa waktu lalu Kemenkeu menyebutkan jumlah utang pemerintah Indonesia masih berada dalam batas yang aman dan terkendali. Rasio utang pemerintah masih berada di bawah batasan utang yang ditetapkan melalui UU No. 17 /2003 tentang Keuangan Negara sebesar 60 persen PDB.

“Pemerintah senantiasa melakukan pengelolaan utang secara hati-hati dengan risiko yang terkendali melalui komposisi yang optimal, baik terkait mata uang, suku bunga, maupun jatuh tempo,” tulis Kemenkeu dalam Buku APBN Kita Edisi April 2023, Selasa (25/4/2023).

Itulah ulasan tentang jumlah utang Indonesia yang disebut mencapai Rp7.879,07 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya