SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengangguran. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah mengklaim selama pemulihan ekonomi berlangsung di 2021 telah terjadi penurunan jumlah pengangguran sekitar 670.000 orang. Di sisi lain, penyerapan tenaga kerja naik sekitar 2,6 juta orang dan pertumbuhan angkatan kerja juga naik sebesar 1,4 persen tetap dijaga untuk bisa diwadahi dengan pemulihan ekonomi.

“Kita lihat tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2021 berada pada angka 6,5 persen ini sudah turun lagi dari kondisi puncak waktu di tengah Covid-19 tahun lalu yaitu pada Agustus 2020, penurunan 0,58 persen dari sisi jumlah pengangguran yang berkurang sekitar 670.000 orang,” kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam webinar Hadapi Bersama Perubahan Iklim dan Strategi Hijau, Selasa (14/12/2021).

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Artinya, lanjut dia, pemulihan ekonomi harus bisa dirasakan pada level konkret tidak hanya dari angka statistik pertumbuhan, namun harus dirasakan dalam bentuk penciptaan kesempatan kerja baru.

Baca juga: Ditelepon Presiden Jokowi Soal Bawang Putih, Begini Jawaban Mendag

Dia menjelaskan dari sisi kemiskinan, Pemerintah tidak hanya memfokuskan kepada pemulihan ekonomi. Bahkan Pemerintah sekarang memfokuskan kepada kemiskinan absolut.

Kantong Kemiskinan Absolut

Sebagai informasi, tingkat kemiskinan nasional pada bulan Maret 2021 tercatat 10,14 persen atau 27,5 juta jiwa, angka tersebut membaik dibandingkan September tahun 2020 yang mencapai 10,19 persen atau 27,6 juta jiwa.

“Penurunannya belum terlalu dalam. Oleh karena itu, Presiden dan kabinet sekarang memberikan perhatian khusus untuk kabupaten-kabupaten dan daerah yang memiliki kantong kemiskinan absolut,” ujar Menkeu dilansir liputan6.com.

Baca juga: Tarif Cukai Dinaikkan, Ini Harga Terbaru Rokok per Januari 2022

Dengan demikian Pemerintah bisa semakin meningkatkan kesejahteraan mereka dan memulihkan kembali peningkatan kesejahteraan, melalui penciptaan kerja maupun intervensi langsung kepada kelompok yang paling rentan.

Lebih lanjut Sri Mulyani menyampaikan pemerintah akan terus menggunakan instrumen APBN baik itu instrumen pajak seperti insentif perpajakan atau pajak yang ditanggung pemerintah, maupun dari sisi instrumen belanja dalam bentuk hibah, subsidi dan dukungan belanja lainnya.

“Selain APBN menjadi instrumen utama untuk terus mendukung pemulihan ekonomi, APBN juga bekerja keras untuk membangun dan memulihkan fondasi-fondasi yang mengalami dampak luar biasa akibat covid-19, salah satunya pengangguran,” pungkas Menkeu.

Baca juga: Cobain Nih, 7 Cara Menghasilkan Cuan di Media Sosial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya