SOLOPOS.COM - Flyer promosi kampung halal kauman. (Istagram @kampunghalalkauman_).

Solopos.com, SOLO — Banyak potensi bisnis dan wisata di kawasan Kampung Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, salah satunya kuliner halal.

Kampung Batik Kauman tengah merintis Kuliner Halal Kauman (KHK) sejak 2021.  Bendahara KHK, Raudah, menguraikan KHK merupakan organisasi yang bergerak di bidang kuliner halal.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Selain KHK, sebelumnya para pelaku usaha kuliner di Kampung Kauman juga telah mendirikan Kelompok Usaha Bersama (KUBE). “Anggota KUBE bagian dari anggota KHK, ada kepengurusan juga,” ujar Raudah saat dihubungi Solopos.com pada Senin (3/4/2023).

Dalam Instagram, @kulinerhalalkauman_, dijelaskan Kampung Batik Kauman menjadi pusat batik tertua di Kota Solo, yang berlokasi tidak jauh dari jalan utama Kota Bengawan, Jl. Slamet Riyadi dan Jl. Radjiman.

Kampung Batik Kauman dapat ditempuh menggunakan Batik Solo Trans (BST) dari Stasiun Balapan. Menurut sejarah Kampung Batik Kauman dulunya adalah pemukiman kaum abdi dalem Keraton Kasunanan dengan mempertahankan tradisi dengan cara membatik.

Selain menjadi pusat batik tertua di Kota Solo, Kampung Wisata Batik Kauman juga menjadi sentra wisata kuliner halal di kota Solo dalam rangka menjawab potensi sektor industri halal yang semakin besar setiap tahunnya.

Kampung Kauman menjadi pilot project dari program pengembangan sektor kuliner halal berbasis budaya yang diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lainnya.

Kampung Kauman saat ini tengah menjadi percontohan pertama ekosistem pengembangan sektor kuliner halal dengan kearifan lokal.

Sistem berjualan dari Kuliner Halal Kauman ini melalui Pasar Keleman setiap Sabtu pagi pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 09.00 WIB.

Ketua KUBE Piyayi Kauman, Henri Prabowo, menjelaskan anggota yang tergabung dalam komunitas tersebut merupakan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayah Kauman, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo.

KUBE Piyayi Kauman sendiri berada dalam naungan Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman (PKWBK) yang diketuai oleh Gunawan Setiawan.

Banyaknya pelaku usaha kuliner di Kauman tersebut dimulai sejak Pandemi Covid-19 pada 2020 lalu. Lantaran tak bisa mengandalkan hasil penjualan batik di Kauman, mereka kebanyakan banting setir ke kuliner yang perputaran uangnya lebih cepat.

KHK tersebut diprakarasi oleh 21 orang dengan 15 orang anggota dan enam orang pengurus. Sebanyak 15 orang anggota tersebut merupakan kelompok masyarakat yang merupakan masyarakat subsisten.

Mereka adalah orang yang kegiatan ekonominya sangat terbatas. Mereka membentuk KHK tersebut sebagai jawaban kepada wisatawan yang berkunjung ke Kampung Batik Kauman untuk mencari makanan yang dijamin halal.

Pemerintah saat ini juga tengah gencar mendorong pelaku usaha kuliner untuk mengurus sertifikasi halal produk mereka.

Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian (Dinkop UKM Perin) Kota Solo, Wahyu Kristina mendorong pelaku usaha kuliner untuk mengurus sertifikasi halal gratis.

Konsultan dan tenaga pendamping siap menjangkau pelaku usaha untuk mendukung program Satu Juta Halal Produk UMKM.

Ina, sapaan akrabnya, mengatakan pihaknya berupaya untuk mendorong pelaku usaha untuk mengurus sertifikasi halal di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) UMKM Dinkop UKM Perin Kota Solo.

Selain itu, ia memiliki tenaga konsultan pendampingan UMKM di setiap kecamatan yang diharapkan bisa menjangkau pelalu usaha secara menyeluruh dan komprehensif untuk mendukung program Satu Juta Halal UMKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya