Solopos.com, JAKARTA — Majalah bisnis global, Fortune, merilis daftar terbaru wanita paling berpengaruh di dunia (di luar Amerika Serikat) tahun 2021. Menariknya, nama Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati masuk lagi dalam daftar tersebut.
Nicke menempati peringkat ke-17 dalam daftar wanita paling berpengaruh tahun ini. Dia terpilih bersama sejumlah CEO global, di antaranya CEO GlaxoSmithKline Emma Walmsley di posisi pertama, CEO Ping An Group Jessica Tan di posisi kedua, CEO Banco Santander Ana Botin di posisi ketiga, dan CEO Macquarie Group Ltd Shemara R Wikramanayake di posisi keempat.
Sementara mereka yang berada di bawah Nicke, di antaranya President Global Foods & Refreshment Unilever Hanneke Faber di posisi 23, CEO Norsk Hydro Hilde Merete Aasheim di posisi 24, CEO P&G Alexandra Keith di posisi 37, dan CEO OCBC NISP Helen Wong di posisi 41.
Baca juga: Kemenaker Siap Berangkatkan 88.973 Pekerja Migran Indonesia
Baca juga: Kemenaker Siap Berangkatkan 88.973 Pekerja Migran Indonesia
Sebagai informasi, tahun lalu Nicke juga masuk dalam daftar wanita paling berpengaruh dunia versi majalah Fortune yakni di posisi ke-16.
Dilansir Detik.com, Senin (11/10/2021), Fortune kembali memasukkan Nicke Widyawati dalam daftar wanita paling berpengaruh dunia karena dinilai memiliki kemampuan untuk melewati tantangan triple shock. Yakni jatuhnya harga minyak, penurunan permintaan bahan bakar, dan tekanan nilai tukar yang dialami Pertamina selama pandemi tahun 2020.
Baca juga: Balapan di Sirkuit Mandalika Jadi Peluang untuk Maskapai Indonesia
Nicke, diakui Fortune, mendukung transisi energi Indonesia dengan membangun portofolio Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk memberikan energi bersih bagi negara di masa depan.
“Pengakuan ini merupakan bukti nyata besarnya kepercayaan internasional terhadap Pertamina yang terus bergerak mengantisipasi transisi energi,” ujar Nicke.
Nicke, seperti dilansir liputan6.com, menjelaskan selama kepemimpinannya di Pertamina, ia telah mencanangkan dan fokus menjalankan transisi energi dan langkah dekarbonisasi pada operasional perusahaan dari hulu hingga hilir.
Baca juga: Siap-Siap Piknik, Anak di Bawah 12 Tahun Boleh Masuk ke Objek Wisata
Hal ini sejalan dengan penilaian atas implementasi aspek Environment, Social & Governance (ESG) Pertamina yang mengalami peningkatan signifikan dari skor 41,6 atau termasuk kategori Several Risk (Februari 2021) menjadi 28,1 (Medium Risk) pada September 2021.
Perbaikan score tersebut telah menempatkan Pertamina di peringkat 15 perusahaan di industri dan peringkat 8 Sub-Industri Migas dunia.