Bisnis
Senin, 23 Mei 2022 - 15:18 WIB

Jokowi Tugasi Luhut Urusi Minyak Goreng

Fitri Sartina Dewi  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. (Antara/Biro Pers Setpres).

Solopos.com, JAKARTA–Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan kembali mendapatkan tugas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk ikut menangani persoalan minyak goreng.

Hal itu disampaikan Luhut dalam sambutannya secara virtual pada acara Perayaan Puncak Dies Natalis ke-60 Gamki pada Sabtu (21/5/2022).

Advertisement

Luhut mengatakan awalnya dirinya ingin hadir langsung pada acara tersebut, tapi karena ada tugas dari Presiden Jokowi, maka dirinya hanya bisa hadir secara virtual.

“Tiba-tiba Presiden memerintahkan saya untuk mengurus minyak goreng. Jadi sejak 3 hari lalu, saya mulai menangani masalah kelangkaan minyak goreng dan kita berharap itu tidak terlalu lama kita selesaikan,” kata Luhut dikutip dari Youtube GAMKI Balikpapan, Sabtu (21/5/2022).

Advertisement

“Tiba-tiba Presiden memerintahkan saya untuk mengurus minyak goreng. Jadi sejak 3 hari lalu, saya mulai menangani masalah kelangkaan minyak goreng dan kita berharap itu tidak terlalu lama kita selesaikan,” kata Luhut dikutip dari Youtube GAMKI Balikpapan, Sabtu (21/5/2022).

Presiden Jokowi kembali membuka ekspor minyak goreng mulai Senin (23/5/2022). Keputusan tersebut diambil pemerintah setelah memperhatikan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini serta mempertimbangkan para tenaga kerja dan petani di industri sawit.

Baca Juga: Luhut Sebut UEA Investasi di IKN US$20 miliar

Advertisement

Jokowi menegaskan bahwa pemerintah akan terus memantau dan mengawasi dengan ketat untuk memastikan minyak goreng tersedia dengan harga terjangkau di tanah air.

“Meskipun ekspor dibuka, pemerintah akan tetap mengawasi dan memantau dengan ketat untuk memastikan pasokan tetap terpenuhi dengan harga terjangkau,” ujarnya.

Kepala Negara mengungkapkan sejak kebijakan pelarangan ekspor minyak goreng diterapkan, pemerintah terus memantau dan mendorong berbagai langkah untuk memastikan ketersediaan minyak goreng agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

Advertisement

Berdasarkan pengecekan langsung di lapangan dan laporan yang diterima, Presiden menyampaikan bahwa pasokan minyak goreng terus bertambah.

Baca Juga: Menko Marves Luhut hingga Kadin Temui Elon Musk, Hasilnya?

Jokowi menyebut kebutuhan nasional untuk minyak goreng curah adalah sebesar kurang lebih 194.000 ton per bulannya.

Advertisement

Pada Maret, sebelum dilakukan pelarangan ekspor, pasokan minyak goreng hanya 64.500 ton ton. Namun, setelah dilakukan pelarangan ekspor pada April, pasokan mencapai 211.000 ton per bulannya.

“Ini melebihi kebutuhan nasional bulanan kita,” ujar Jokowi.

Selain itu, Presiden juga menjelaskan bahwa terdapat penurunan harga rata-rata minyak goreng secara nasional.

Pada April, sebelum pelarangan ekspor, harga rata-rata nasional minyak goreng curah berkisar kurang lebih Rp19.800, dan setelah adanya pelarangan ekspor, harga rata-rata nasional turun menjadi Rp17.200–Rp17.600.

Baca Juga: Luhut Senang 80 Juta Orang Bisa Mudik Lebaran 2022

“Penambahan pasokan dan penurunan harga tersebut merupakan usaha bersama-sama kita, baik dari pemerintah, BUMN, dan juga swasta. Walaupun memang ada beberapa daerah yang saya tahu harga minyak gorengnya masih relatif tinggi, tapi saya meyakini dalam beberapa minggu ke depan harga minyak goreng curah akan makin terjangkau menuju harga yang kita tentukan karena ketersediaannya makin melimpah,” ungkap Jokowi.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Luhut Dapat Tugas Khusus Lagi dari Jokowi, Kali Ini soal Minyak Goreng

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif