SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi berbincang Presiden Komisari PT Freeport Richard Adkerson saat mengunjungi pertambangan emas yang dikelola PT Freeport di Mimika, Papua, Kamis (1/9/2022). (Istimewa/Biro Pers Setpres)

Solopos.com, JAKARTAPT Freeport Indonesia (PTFI) melaporkan kemajuan proyek smelter konsentrat tembaga kedua miliknya di kawasan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, telah mencapai hampir 50 persen hingga akhir 2022.

“Smelter kedua ini akhir November sudah mencapai 47,4 persen dan diharapkan akhir Desember ini bisa 50 persen,” ungkap Presiden Direktur PTFI Tony Wenas seperti dilansir Bisnis.com, Selasa (10/1/2023). Tony mengatakan, pembangunan fisik dari proyek smelter itu ditargetkan dapat selesai pada akhir 2023 dan mulai dapat memproduksi katoda tembaga pada Mei 2024.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Beroperasinya smelter itu, lanjut Tony, akan menambah produksi katoda tembaga di dalam negeri sekitar 600.000 ton. Menambah produksi saat ini yang sekitar 300.000 ton dari smelter pertama Freeport yang dikelola PT Smelting di Gresik.

Berbarengan dengan proyek Freeport itu, smelter tembaga milik PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) dengan estimasi produksi katoda tembaga sekitar 300.000-400.000 ton juga ditargetkan beroperasi pada 2024. Dengan demikian, produksi katoda tembaga dalam negeri diperkirakan akan mencapai sekitar 1,2 juta ton.

Tony berharap peningkatan yang masif dari sisi produksi katoda tembaga itu juga dapat diimbangi dengan kemampuan serapan di industri hilir. “Mudah-mudahan industri yang lebih hilir lagi itu bisa tumbuh di dalam negeri dan inilah yang diharapkan adalah terciptanya satu ekosistem dari industri EV [electric vehicle],” kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan dirinya bakal menghentikan izin ekspor tembaga pada pertengahan tahun ini. Keputusan itu diambil Jokowi belum lama setelah pemerintah mengumumkan moratorium ekspor untuk bijih bauksit yang bakal efektif pada Juni 2023 mendatang.

“Meski kita ditakut-takuti kalah di WTO kita tetap terus [hilirisasi], justru kita tambah setop bauksit. Nanti pertengahan tahun lagi kita setop tembaga kita harus berani,” kata Jokowi saat menyampaikan pidato politik dalam acara ulang tahun PDI Perjuangan yang disiarkan lewat Youtube, Selasa (10/1/2023).

Rencana moratorium ekspor itu, kata Jokowi, menjadi bagian dari peta jalan industrialisasi bahan baku kendaraan listrik yang bakal menjadi andalan Indonesia mendatang. Berbarengan dengan kebijakan dagang itu, dia mengatakan, pemerintah tengah mengkaji upaya integrasi sejumlah pusat industri hulu hingga hilir dari nikel, bauksit, tembaga hingga timah yang menjadi komponen utama pembentukan baterai hingga kendaraan listrik di dalam negeri.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Jokowi Ingin Setop Ekspor Tembaga, Begini Progres Konstruksi Smelter Freeport.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya