Solopos.com, SOLO — Setelah sempat terhenti saat pandemi Covid-19, event Job Fair kembali digelar Polkesta, Rabu (25/10/2023). Acara tersebut melibatkan 54 perusahaan mitra dengan sekitar 870 formasi kerja.
Job Fair 2023 yang dipusatkan di Balai Kridha Husada Polkesta tersebut digelar secara hybrid dengan sasaran seluruh alumnus Polkesta.
Job Fair Polkesta 2023 dibuka langsung oleh Direktur Polkesta, Sudiro.,SKP.Ners., M.Pd. Disampaikan setiap lulusan Polkesta sudah melalui uji kompetensi, sehingga sudah sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Kegiatan Job Fair terselenggara atas kerja sama Polkesta dan Ikatan Alumni Poltekkes Surakarta (Kasta).
Kegiatan Job Fair terselenggara atas kerja sama Polkesta dan Ikatan Alumni Poltekkes Surakarta (Kasta).
Job Fair diikuti 54 mitra penyedia lowongan kerja, yang terdiri atas rumah sakit, apotek, perusahaan bidang kesehatan, klinik, sekolah inklusi dan praktik bidan mandiri dari berbagai daerah di Indonesia.
Sementara, jumlah lowongan kerja yang dibuka ada sekitar 870 formasi.
Dengan begitu, para lulusan Polkesta masih bisa mengakses informasi tersebut jika ingin menindaklanjutinya.
“Informasi lowongan pekerjaan masih bisa diakses langsung ke rumah sakit atau klinik yang masih membutuhkan. Sebab evaluasi kami, beberapa dari mereka [perusahaan mitra] masih banyak belum memperoleh tenaga dari kami,” kata dia, Kamis (26/10/2023).
Dia menyampaikan beberapa mitra yang terlibat dalam Job Fair adalah Rumah Sakit Bina Bakti Husada Rembang, PT Taman Bintang Semarang, dan sebagainya.
“Intinya ini terdiri dari rumah sakit, klinik tumbuh kembang, klinik terapi, manufaktur farmasi, apotek, praktik bidan swasta dan sebagainya yang tersebar di Indonesia,” kata dia.
Di sisi lain, dia menyebutkan bahwa lulusan Polkesta sejauh ini banyak dicari oleh dunia kerja. Menurutnya, hal itu terjadi karena Polkesta telah menyiapkan program studi atau jurusan yang menang spesifik, dan tidak ada di tempat lain.
“Contoh kami ada jurusan akupunktur, fisioterapi, okupasi terapi dan terapi wicara. Ini hanya ada di Solo, sehingga mereka berburu seperti lulusan terapi wicara dan okupasi terapi ya hanya ke Solo,” lanjut dia.
Bahkan sesuai data yang dimilikinya, dari sekitar 870 formasi kerja yang dibuka dalam Job Fair tersebut, 153 di antaranya membutuhkan tenaga okupasi terapi.
Sementara lulusan D3 untuk jurusan tersebut di Polkesta per tahunnya hanya sekitar 100 lulusan, dengan begitu belum memenuhi kebutuhan.
“Jadi mereka berlomba untuk mencari [lulusan]. Untuk terapi wicara, di Poltekes seluruh Indonesia juga hanya ada adi Polkesta,” kata dia.
Lebih lanjut, dia mengatakan Job Fair yang digelar dengan kapasitas besar secara langsung seperti kemarin, merupakan kelanjutan dari program yang sempat terhenti karena pandemi Covid-19.
Kegiatan tersebut sebelumnya sudah ada, dan terakhir digelar yakni pada 2019 sebelum pandemi Covid-19. Akibat terhambat pandemi Covid-19, acara tersebut sempat dihentikan, dan baru diaktifkan kembali, Rabu (25/10/2023).
Meski begitu, untuk Job Fair per instansi atau lembaga, masih tetap bisa dilaksanakan per tahunnya. Pihaknya berharap program tersebut akan terus berlanjut secara rutin ke depannya.