SOLOPOS.COM - Ilustrasi terima paket dari kurir (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Berbeda dengan pernyataan para kurir, pihak JNE menyebut barang yang dikirim dari sejumlah pedagang di e-commerce masih stabil dan tidak terpengaruh atas tutupnya Tiktok Shop.

Marketing Group Head JNE, Eri Palgunadi, menjelaskan kepada Solopos.com, Jumat (20/10/2023), pihaknya mendukung secara penuh apapun kebijakan pemerintah.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Selain itu, Eri mengatakan JNE juga terus berusaha mendukung usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar terus berkembang.

“JNE sebagai perusahaan logistik dan ekspedisi dalam negeri selalu mendukung penuh kebijakan pemerintah serta JNE mendukung seluruh mitra yang menjalin kerjasama, sebagai bentuk dukungan untuk pelaku UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional,” ujarnya.

Eri melanjutkan, ada beberapa program yang digagas oleh JNE untuk terus membuat UMKM bertumbuh sekaligus meningkatkan pengiriman barang. Menurutnya, program ini sukses meningkatkan penjualan di 60 kota di Indonesia.

“Berbagai strategi JNE jalankan, semenjak tahun 2017 JNE mengadakan aktivasi Ngajak Online berupa program edukasi bagi para UMKM/Seller untuk dapat insight untuk meningkatkan penjualan yang dilaksanakan di lebih dari 60 kota di Indonesia. Selain program Ngajak Online tersebut, JNE juga memberikan dukungan  penuh dengan menggelar program-program, seperti promo diskon ongkos kirim dan sebagainya sehingga diharapkan dapat meningkatkan penjualan para UMKM/Seller,” lanjutnya.

Eri menambahkan, terkait jumlah perngiriman paket melalui JNE Solo, tidak mengalami dampak meskipun Tiktok Shop ditutup. Menurutnya, hal ini dikarenakan banyaknya kerja sama yang dilakkan JNE dengan berbagai mitra bisnis sebagai perusahaan ekspedisi.

“Jadi untuk terkait jumlah pengiriman paket dan barang yang dikirim melalui JNE Solo tidak ada dampak yang signifikan, karena JNE sebagai perusahaan logistik dan ekspedisi nasional menjalin kerjasama yang baik dengan seluruh mitra dalam menjalankan bisnisnya, sehingga jumlah kiriman masih tetap stabil dan ada peningkatan khususnya di momen peak season,” tegasnya.

Sebelumnya sejumlah kurir di Solo mengatakan pengiriman mereka menurun pasca ditutupnya Tiktok Shop beberapa waktu lalu. Menurunnya jumlah paket yang dikirimkan akhirnya berpengaruh terhadap pendapatan para kurir per bulan yang juga turun.

Rata-rata para kurir memiliki target barang yang diantar sejumlah 60-80 paket per harinya. Dengan turunnya jumlah paket yang diantarkan, tunjangan yang diberikan juga ikut menurun. Para kurir mengatakan pendapatan mereka turun sejak awal Oktober.

Salah satunya adalah Katon Bagus, 29, yang bekerja sebagai kurir JNE. Ia mengatakan saat ini jumlah barang yang dikirimkan menurun dibandingkan September. Menurutnya, penurunan barang yang dikirimnya, tidak lepas dari tutupnya Tiktok Shop.

“Sebenarnya memang ada penurunan jumlah barang yang dikirim, tapi memang enggak banyak biasanya kalau sudah mendekati tanggal 20, sudah dapet sekitar 200 an, ini masih 170-an barang yang terkirim. Mungkin karena Tiktok Shop itu tutup jadi turunnya banyak,” jelasnya.

Bagus menambahkan, meskipun mengalami penurunan jumlah barang yang dikirim, hingga kini belum ada pengurangan karyawan di tempatnya bekerja.

“Belum dan semoga enggak ada pengurangan karyawan, sekarang sudah mencari kerja. Ada pekerjaan pun gajinya kadang enggak sesuai beban kerja,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya