Bisnis
Jumat, 18 Maret 2022 - 15:24 WIB

Jika Mudik Lebaran Diizinkan, Begini Kata Ekonom

Ni Luh Anggela  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemudik dari Jabodetabek saat mengantre melakukan tes cepat antigen di Terminal Giri Adipura Wonogiri, Rabu (5/5/2021).

Solopos.com, JAKARTA–Kegiatan mudik Lebaran diizinkan, ekonom menyatakan perekonomian Indonesia mendekati normal.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan, mudik Lebaran akan mengembalikan peran atau kontribusi Lebaran terhadap perekonomian Indonesia mendekati kondisi normal, bila tahun ini mudik diizinkan oleh pemerintah.

Advertisement

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melandai, Lebaran Tahun Ini Boleh Mudik?

“Dengan adanya Lebaran, akan ada lonjakan konsumsi yang kemudian berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Lonjakan itu cukup besar pada saat Lebaran,” kata Piter, Jumat (18/3/2022).

Dia menjelaska adanya pembatasan-pembatasan di tengah pandemi bukan berarti tidak ada kenaikan terhadap konsumsi, namun kenaikannya terbatasi. Apabila nantinya mudik kembali diizinkan, Piter menilai perannya terhadap konsumsi kembali meningkat, namun sekali lagi masih terbatas lantaran masih ada pandemi.

Advertisement

Dia menjelaskan Lebaran pada 2019 atau sebelum pandemi memberikan dorongan konsumsi pada nilai 100. Maka pada 2020, saat pandemi mulai terjadi dan pemerintah sangat membatasi kegiatan masyarakat, penurunan konsumsi mungkin mencapai hanya sekitar 40. Ketika pembatasan tersebut dihilangkan, menurut Piter mungkin akan ada kenaikan, namun tidak sampai pada nilai 100.

Baca Juga: Wapres Pastikan Ketersediaan Pangan Jelang Puasa dan Lebaran Aman

“Paling dia mendekati hanya di 80 atau 90. Jadi hanya seperti itu kita bisa melihat bagaimana peran dari kebijakan pelonggaran ini terhadap konsumsi dan pertumbuhan ekonomi kita. Membuka aktivitas ekonominya mendekati kondisi normal tetapi belum bisa sepenuhnya balik ke normal,” papar dia.

Advertisement

Ada alasan mengapa Piter menyebut aktivitas ekonomi mendekati normal, bukan kembali ke normal. Hingga saat ini, konsumsi barang-barang sekunder, tersier, dan barang-barang mewah masih sangat terbatas. “Kelompok kaya yang menengah atas itu belum sepenuhnya berkonsumsi seperti sebelum pandemi. Masih ada hambatan karena tetap saja ini kan masih ada pandemi,” jelas dia.

Berita ini telah tayang di Bisnis.com yang berjudul Ekonom: Jika Mudik Diizinkan, Aktivitas Ekonomi Mendekati Normal

Advertisement
Kata Kunci : Mudik Lebaran COVID-19
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif