SOLOPOS.COM - Jajaran Direksi PLN UID Jateng DIY saat serah terima Progam Pengolahan Sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) di Desa Tanjungsari, Borobudur, Magelang, Jumat (8/3/2024). (PLN UID Jateng-DIY)

Solopos.com, MAGELANG – Menjelang Ramadan 2024, PLN melakukan serah terima Program Pengolahan Sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) pada Desa Tanjungsari, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Momentum Ramadan ini dimanfaatkan PLN untuk menyatakan komitmen kepedulian terhadap lingkungan sekitar melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL). Dengan program ini PLN menyulap sampah dari Desa Tanjungsari hingga Kawasan Wisata Borobudur dan sekitarnya menjadi sumber energi terbarukan.

Sarana pengolahan sampah yang diserahterimakan pada Jumat (8/3/2024) ini diproyeksikan mampu menampung dan mengolah sampah hingga 10 ton per hari dari rata-rata sampah di Kawasan Wisata Borobudur yang mencapai 4 ton dan Desa Tanjungsari 6 kg per hari. Oleh karenanya, tidak menutup kemungkinan metode pengolahan sampah ini akan dapat menjangkau seluruh wilayah Kecamatan Borobudur ke depannya. Sampah yang telah diolah menjadi RDF dapat dimanfaatkan menjadi sumber energi terbarukan sebagai bahan bakar dari pembangkit listrik.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

General Manager PLN UID Jawa Tengah dan DIY, Mochamad Soffin Hadi, mengungkapkan bahwa dengan bantuan pengolahan sampah ini kembali menegaskan komitmen PLN untuk berkontribusi dalam pelestarian lingkungan.

“Dalam momentum menyambut Ramadan ini, kami mengumumkan bahwa program TJSL pengolahan sampah ini telah berhasil dilaksanakan secara 100% dan sudah dapat beroperasi menghasilkan RDF secara bertahap. PLN berharap program ini dapat memberi manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan.” jelas Soffin.

Soffin menambahkan bahwa dalam program ini selain bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang, PLN juga menggandeng Institut Teknologi (IT) PLN dan PLN Indonesia Power untuk mengembangkan alternatif solusi penyelesaian permasalahan sampah melalui alternatif energi ramah lingkungan.

Tahapan

PLN secara materiil memberikan bantuan berupa sarana prasarana pengolahan sampah dan penambahan bangunan pendukung tempat pengolahan sampah yang telah dilaksanakan secara bertahap sejak Agustus 2023. Selanjutnya, PLN bersama IT PLN memberikan pelatihan serta pendampingan kepada pelaksana proses pengolahan sampah dari Desa Tanjungsari selama 3 bulan dari Januari hingga Maret 2024.

Pada tahap terakhir, hasil pengolahan yang telah menjadi RDF akan disalurkan pada PLN Indonesia Power tepatnya PLTU Adipala untuk digunakan sebagai bahan bakar.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Peningkatan Kapasitas (PSPK) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Magelang, Uswatun Wulandari, memberikan apresiasi tinggi terhadap PLN atas bantuan TJSL pengolahan sampah menjadi RDF ini.

“Tepuk tangan untuk PLN. Kami sangat berterimakasih sekali atas bantuan yang diberikan oleh PLN pada program pengolahan sampah menjadi RDF ini karena membantu pemerintah Kabupaten Magelang untuk mengatasi permasalahan sampah.” jelas Wulandari.

Wakil Rektor IV bidang Kerjasama IT PLN, Pawenary, menyatakan bahwa kolaborasi dan sinergi PLN Group ini diharapkan dapat mengurangi penumpukan sampah dan dapat berjalan berkelanjutan supaya bermanfaat bagi lingkungan.

“Kolaborasi PLN Group antara PLN, IT PLN dan PLN Indonesia Power ini telah berjalan dengan baik dan diharapkan dapat berjalan berkelanjutan serta dapat dijalankan pada di tempat lain.” jelas Pawenary.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya