Solopos.com, JAKARTA–Menjelang Ramadan dan Idulfitri, pemerintah telah menyiapkan kebijakan terkait ketersediaan, keterjangkauan dan keamanan pangan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa dalam aspek ketersediaan pangan, penyediaan sarana dan prasarana produksi serta akses pasar dan kelancaran distribusi menjadi fokus utama Pemerintah.
Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran
Baca Juga: Prihatin Minyak Goreng, Politikus PKB Serukan DPR Lawan Mafia Pangan
“Pemerintah terus berkomitmen tinggi untuk memastikan ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat, khususnya dalam memasuki bulan Ramadan dan Idul Fitri 1443 H. Kolaborasi berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk memastikan agar pangan tersedia di masyarakat,” ujar dia, Sabtu (19/3/2022).
Airlangga mengatakan pemantaan daerah surplus dan defisit pangan terus dilakukan agar Pemerintah dapat merespons dengan cepat apabila ditemukan daerah yang mengalami defisit pangan.
BUMN di bidang perhubungan dan transportasi, khususnya yang masuk dalam jaringan tol laut, akan dioptimalkan untuk menjamin kelancaran distribusi pangan ke berbagai daerah.
Terkait dengan komoditas minyak goreng, kata dia, Pemerintah telah menerbitkan sejumlah kebijakan terkait harga jual di tingkat konsumen, yakni sesuai harga keekonomian untuk Minyak Goreng Sawit (MGS) kemasan di pasar modern ataupun dengan harga Rp14.000,00/liter untuk MGS curah di pasar tradisional.
Baca Juga: Jamin Ketersediaan Pangan Jelang Ramadan, Begini Strategi Pemerintah
Selain memberikan subsidi dalam penyediaan MGS curah, Pemerintah juga melakukan koordinasi dengan produsen guna menjamin ketersediaan minyak goreng di pasar.
Di samping itu, untuk komoditas kedelai, Pemerintah telah menugaskan Perum Bulog untuk melaksanakan program bantuan pembelian kedelai kepada perajin tahu dan tempe, sehingga diharapkan tahu dan tempe dapat tetap dinikmati oleh masyarakat sebagai alternatif sumber protein.
Terhadap komoditas kedelai juga akan diberikan subsidi, sehingga harga jual bisa dijaga di kisaran Rp11.000,00/kg. Lebih lanjut, untuk komoditas daging sapi, Pemerintah telah mendorong industri maupun Perum Bulog untuk mempercepat penyediaan daging sapi guna memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menjalani bulan puasa dan perayaan Idulfitri.
Pemerintah menyiapkan daging kerbau sebagai penyangga ketersediaan kebutuhan protein hewani, juga alternatif protein lain melalui daging ikan ataupun ayam.
Airlangga menambahkan dukungan kepada masyarakat sebagai konsumen, baik dalam bentuk program stabilisasi pasokan dan harga pangan maupun bantuan pangan kepada masyarakat yang membutuhkan terus dilakukan oleh Pemerintah dalam rangka menjaga daya beli dan kemampuan masyarakat untuk mengakses pangan.
Dalam rangka peningkatan kualitas pangan yang dikonsumsi masyarakat, Pemerintah juga mendorong upaya diversifikasi konsumsi pangan melalui pemanfaatan keanekaragaman pangan lokal yang dimiliki oleh masing-masing daerah.
Berita ini telah tayang di Bisnis.com berjudul Pemeriintah Siapkan Kebijakan untuk Amankan Ketersediaan Pangan Jelang Ramadan