Bisnis
Kamis, 21 Oktober 2021 - 09:30 WIB

Jelang Pra-IPO, GoTo Dapat Guyuran Dana Rp5,64 Triliun dari Abu Dhabi

Leo Dwi Jatmiko  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - GoTo, hasil bergabungnya Gojek dan Tokopedia. (YouTube Gojek Indonesia)

Solopos.com, JAKARTA —  GoTo Group, perusahaan teknologi multinasional asal Indonesia, menandatangani perjanjian dengan anak usaha Abu Dhabi Investment Authority (ADIA).

Perjanjian tersebut menjadikan ADIA memimpin penggalangan dana pra-IPO GoTo dengan investasi senilai Rp5,64 triliun atau US$400 juta.

Advertisement

CEO GoTo Group Andre Soelistyo mengatakan ADIA merupakan investor terbaru di perusahaan dan yang pertama dalam penggalangan dana pra-IPO GoTo. GoTo saat ini terus menyiapkan bisnis untuk pertumbuhan eksponensial pada tahun-tahun mendatang.

“Dukungan dengan skala seperti ini menegaskan bahwa Indonesia dan Asia Tenggara akan menjadi tujuan besar selanjutnya untuk investasi teknologi,” kata Andre dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Rabu (20/10/2021).

Advertisement

“Dukungan dengan skala seperti ini menegaskan bahwa Indonesia dan Asia Tenggara akan menjadi tujuan besar selanjutnya untuk investasi teknologi,” kata Andre dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Rabu (20/10/2021).

Baca Juga: Antam Naik! Cek Harga Emas Pegadaian, Kamis 21 Oktober 2021

GoTo, kata Andre, berkomitmen dalam menjalankan misi memberdayakan kemajuan, dengan fokus meningkatkan taraf hidup dan membantu untuk membangun mata pencaharian di negara-negara GoTo beroperasi.

Advertisement

ADIA akan menjadi investor terbaru yang masuk ke dalam daftar investor global di GoTo saat ini, menyusul Alibaba Group, Astra International, Facebook, Global Digital Niaga (GDN), Google, KKR, PayPal, Sequoia Capital India, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent dan Warburg Pincus.

Baca Juga: Pembatasan Kuota Solar Bersubsidi, Sopir Ngaku Rugi Waktu dan Materi

Sementara itu, Direktur Eksekutif Departemen Private Equities ADIA Hamad Shahwan Al Dhaheri mengatakan investasi ADIA di GoTo sejalan dengan berbagai tema investasi utama ADIA.

Advertisement

Salah satunya adalah pertumbuhan ekonomi digital di negara-negara Asia Tenggara yang berkembang pesat.

“Kami melihat potensi yang kuat di wilayah ini, terutama di Indonesia, di mana latar belakang ekonomi yang dinamis mendorong ADIA untuk terus memperkuat kehadirannya di negara ini,” kata Hamad.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif