SOLOPOS.COM - Pemilik Mamnich, Adi Budiarto memproduksi suvenir offical untuk perayaan Hari UMKM Nasional 2023, di rumah produknya di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Solo, pada Senin (7/8/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO — Sejumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menyambut baik perayaan Hari UMKM Nasional 2023 di Kota Solo.

Perayaan Hari UMKM Nasional mengusung tema Tranformasi UMKM Masa Depan yang akan berlangsung mulai Kamis-Minggu (10-13/8/2023) di sejumlah titik Kota Solo.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Salah satunya diungkapkan Fransiska Xaveria Nirmala, saat ditemui Solopos.com di Mojosongo, Jebres, Solo pada Senin (7/8/2023).

Pemilik usaha dengan merek Mamnich ini menjadi salah satu produsen official suvenir pada perayaan Hari UMKM Nasional 2023 yang dipesan oleh Kementerian Koperasi UKM (Kemenkop UKM).

Ia mendapatkan pesanan sebanyak 700 tas goni sintesis produk unggulan Fransiska. Pesanan tersebut harus selesai dalam sepekan sehingga ia harus mencari pekerja tambahan.

Selain empat penjahit tetap, ia juga mencari menambah empat penjahit lainnya. Serta dua orang bertugas sebagai tukang potong dan dua orang untuk proses press sablon.

“Target sehari kalau bisa 100 tas selesai,” ujar Fransiska.

Satu tas tersebut dibanderol dengan harga Rp48.000. Terdapat logo dari Kemenkop Ukm, Pemkot Solo, dan sponsor.

Tas tersebut dibubuhi tulisan HARI UMKM NASIONAL 2023 #flexinglokal berwarna biru dengan gradasi kuning. Tas tesebut dipadukan dengan kain batik khas Kota Bengawan.

Selain menyediakan official souvenir, Fransiska juga bakal menjadi salah satu pengisi tenant resmi pada perayaan Hari UMKM Nasional 2023 di Pura Mangkunegaran.

Fransika memang memilih kain goni sebagai bahan dasar tas karena dulu belum banyak orang yang menggunakan kain ini sebagai bahan baku tas sehingga terbilang unik.

Permintaan pasar yang bertambah dan permintaan model dan dari customer yang beragam membuatnya harus mengikuti tren pasar.

Mereka kemudian memadukan kain goni dengan kain wastra, misalnya batik, lurik, dan tenun, sehingga memunculkan motif yang berbeda setiap produk. Kombinasi ini ternyata diminati oleh berbagai kalangan, sebagai aksesori fesyen ataupun suvenir.

Membuat aksesori fesyen yang kekinian dengan kombinasi kain wastra juga bertujuan menjaga kelestarian kain tradisional ini dengan menjangkau pasar yang lebih luas.

Biasanya kain wastra hanya digunakan sebagai pakaian, namun di tangan mereka, bisa diubah menjadi ransel, handbag, waistbag, totebag, dompet, dan lain-lain.

Produk mereka dibanderol mulai harga Rp15.000 untuk dompet, sementara itu aneka tas dengan berbagai macam ukuran dibanderol mulai harga Rp150.000 hingga Rp500.000.

Produknya juga mampu menembus Inacraft dua kali yaitu pameran kerajinan yang bergengsi pada September 2022 dan Maret 2023 dengan pendampingan Pemkot Solo melalui Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian (Dinkop UKM Perin) Solo.

Pendiri Kain Lukis Nasrafa, Yani Mardiyanto mengaku juga menjadi tenant resmi yang mewakili Dekranasda Jawa Tengah (Jateng). Ia bersama beberapa UKM unggulan lain yang lolos kurasi siap ikut serta dalam perayaan tersebut.

“Sampai saat ini persiapan Nasrafa sudah 95%,” terang Yani.

Ia berharap produk kain lukis miliknya bisa semakin dikenal dan semalin banyak pelanggan, baik dari lokal dan luar negeri. Ia menyiapkan beberapa produk unggulannya, misalnya kaftan lukis, blus lukis, jilbab lukis, dan tas pandan lukis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya