SOLOPOS.COM - Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, belum lama ini. (Bisnis/Himawan L Nugraha)

Solopos.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak berkonsolidasi pada perdagangan pekan ini.

Tim Riset Phintraco Sekuritas mengatakan pelaku pasar akan memperhatikan FOMC The Fed pada 19-20 September 2023.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

“The Fed diperkirakan akan menahan suku bunga acuan, menyusul data terbaru AS yang relatif membaik,” tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas, dikutip Minggu (17/9/2023) seperti dilansir Bisnis.com.

Selain The Fed, BI juga diyakini akan kembali menahan suku bunga acuan di 5,75 persen pada 20-21 September 2023.

Phintraco Sekuritas memperkirakan support IHSG pekan depan berada pada level 6.930, dengan resistance di level Rp7.202.

Menurut Phintraco Sekuritas, pasar dapat memperhatikan beberapa saham dengan potensi rebound dan rebound lanjutan seperti PTBA, TLKM, UNTR, AKRA, BMRI, BBNI, MBMA, dan SRTG pada pekan ini.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (15/9/2023) ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup menguat 23,46 poin atau 0,34 persen ke posisi 6.982,79. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,59 poin atau 0,59 persen ke posisi 961,20.

“Dari mancanegara, retail sales Amerika Serikat (AS) periode Agustus 2023 tumbuh 2,5 persen year on year (yoy), atau menurun dibandingkan periode sebelumnya 2,6 persen (yoy),” ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Jumat seperti dilasir Antara.

Secara bulanan, retail sales Agustus 2023 tercatat di level 0,6 persen month to month (mtm), atau lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya di level 0,5 persen (mtm).

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia periode Agustus 2023 surplus sebesar US$3,12 miliar, atau mencatatkan surplus selama 40 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Nilai surplus Agustus 2023 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 1,31 miliar dolar AS, namun lebih rendah dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat yaitu dipimpin sektor barang baku sebesar 2,06 persen, diikuti sektor energi dan sektor industri yang masing- masing naik sebesar 0,24 persen dan 0,22 persen.

Sedangkan, lima sektor terkoreksi yaitu dipimpin sektor kesehatan turun paling dalam minus 1,96 persen, diikuti sektor properti dan sektor barang konsumen non primer yang masing-masing minus 1,08 persen dan 0,89 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu TGUK, DIVA, PGEO, TPIA dan RUIS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni MEDS, HALO, JTPE, INET dan AEGS.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.272.240 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 57,87 miliar lembar saham senilai Rp21,26 triliun. Sebanyak 216 saham naik, 318 saham menurun, dan 217 tidak bergerak nilainya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya