SOLOPOS.COM - Tangkap layar Webinar Series dengan tema Prospek Ekonomi di Tengah Ketidakpastian Politik, yang disiarkan di Youtube Espos Indonesia, Selasa (21/11/2023). (Solopos)

Solopos.com, SOLO — PT PLN (Persero) khususnya Unit Distribusi Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), memastikan kesiapan pasokan listrik pada 2024 nanti. Kesiapan itu semakin diperkuat dengan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT).

Hal itu disampaikan General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jateng & DIY, Mochamad Soffin Hadi, dalam Webinar Series dengan tema Prospek Ekonomi di Tengah Ketidakpastian Politik, yang disiarkan di Youtube Espos Indonesia, Selasa (21/11/2023).

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Di sisi lain, saat ini  pemerintah juga tengah mencanangkan pencapaian target Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Guna mendukung hal itu, berbagai stakeholder juga turut dilibatkan dalam transisi energi tersebut.

Soffin mengatakan saat ini PLN benar-benar fokus untuk meningkatkan kapasitas dan teknologi yang bersih melalui bauran energi untuk mencapai NZE pada 2060 mendatang.

Dalam rencana umum penyediaan tenaga listrik (RUPTL) PLN 2021-2030, telah memberikan porsi yang lebih besar bagi pembangkit EBT, yakni sebesar 52% atau 20,9 GW, dibandingkan pembangkit energi fosil yang hanya 48%. “Itu sebabnya RUPTL ini disebut RUPTL Hijau,” kata dia dalam acara tersebut.

Terkait hal itu, proyek-proyek energi baru dan terbarukan yang telah direalisasikan sejak 2021 telah mencapai 684 megawatt (MW). Kemudian pada 2022 sebesar 172 MW dan untuk 2023 sampai dengan Oktober sebesar 21,63 MW, sehingga total ada 817 MW.

Saat ini juga terus dikembangkan studi potensi pembangkit EBT secara nasional yang meliputi dari Pembangkit listrik tenaga air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTM/H), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBio), Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), dan lainnya dengan kapasitas total sebesar 42,033 MW.

Kemudian untuk kondisi kelistrikan khusus untuk Jateng-DIY, sampai Oktober 2023, memiliki daya mampu sebesar 7.060 MW, dengan beban puncak 5.203 MW dan cadangan daya sebesar 1.638 MW (23,9%).

Dia pun memastikan dengan kemampuan tersebut, kondisi di Jateng-DIY untuk masalah kelistrikan masih aman dan sangat cukup.

Sebaran EBT di Jateng-DIY

Dijelaskan, untuk sebaran pembangkit EBT di Jateng-DIY saat ini melalui jaringan 20 kV, dengan total pembangkit sebanyak 38 unit serta kapasitas total sebesar 88,31 MW.

Menurutnya PLN Unit Induk Distribusi Jateng-DIY juga terus berkontribusi dalam penerapan EBT yang ramah lingkungan dengan beberapa jenis pembangkit EBT yang telah beroperasi. Dia mengatakan saat ini di Jateng-DIY telah ada 7 unit PLTA, 10 unit PLTM, 19 unit PLTMH, dan 1 unit PLTSa.

“Kemudian yang masih dalam perencanaan dalam RUPTL 2021-2023 sebanyak 72 unit dengan total kapasitas sebesar 233,46 MW,” lanjut dia.

Selain itu, di tingkat masyarakat dan pelaku usaha, saat ini PLN juga terus mendukung adanya tren penggunaan rooftop atau pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang dipasang di atas atap bangunan.

Disebutkan bahwa PLN melalui subholdingnya, PLN Icon Plus, memiliki produk untuk memberikan kemudahan kepada pelanggan dalam pemasangan instalasi PV rooftop.

Selain dalam hal pemasangan fisik, PLN juga melayani pabrik atau pelaku usaha yang memerlukan renewable energy sertificate (REC). Dia mengatakan saat ini sudah ada sekitar 300 transaksi dan 9.000 unit REC yang dilayani.

“Kenapa REC ini di negara maju diperlukan? Yakni untuk meyakinkan buyer, bahwa produk yang dihasilkan pelaku usaha tersebut menggunakan energi bersih dan terbarukan. PLN siap menerbitkan dan REC ini diakui secara internasional,” jelas dia.

Pada bidang prasarana umum, PLN saat ini juga mendukung tersedianya infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Di Jateng-DIY, saat ini sudah terpasang sekitar 45 unit EV charger.

Di jalur tol antara Jateng-Jatim, di semua rest area juga sudah terpasang EV charging. Di luar tol saat ini SPKLU sudah ada di 31 lokasi di 22 kabupaten/kota. Sampai sekarang tercatat ada 8.220 transaksi pengisian daya dengan nilai KWH mencapai 179 MWH.

Selain SPKLU ada juga SPLU atau Stasiun Pengisian Listrik Umum) dan stasiun Pengisian Baterai Kendaraan Listrik Umum atau SPBKLU).

PLN Juga mendorong electrifying agriculture, electrifying lifestyle, dan lainnya. Diharapkan dengan dukungan tersebut, energi bersih dapat meningkatkan produktivitas masyarakat, mengurangi biaya dan sama-sama mewujudkan transisi energi menjadi energi hijau untuk masa depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya