SOLOPOS.COM - Pedagang bahan pokok (sembako) di Pasar Peterongan, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, saat menata dagangannya, Rabu (21/12/2022). (Solopos.com-Adhik Kurniawan).

Solopos.com, JAKARTA – Pemerintah berjanji akan menjaga stabilitas harga jelang Lebaran dengan terus memonitor harga dan ketersediaan pangan serta berbagai kebijakan intervensi.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan intervensi pemerintah, di antaranya melalui operasi pasar dan pasar murah bahan pangan pokok, serta memperkuat stok pangan dan kelancaran distribusi pasokan. Program tambahan bantuan sosial beras, yang bergulir pada akhir Maret diperkirakan mampu mengendalikan tekanan harga di pasar domestik dan menjaga akses pangan pokok masyarakat.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

“Stabilitas harga pada masa HBKN [Hari Besar Keagamaan Nasional] menjadi kunci penting dalam menjaga ketahanan pangan dan daya beli masyarakat,” tutur Febrio, Selasa (4/4/2023).  Memasuki periode Ramadan 2023, Febrio menilai bahwa inflasi masih terkendali dengan baik.

Hal ini tecermin dari laju inflasi Maret 2023 yang hanya mencapai 4,97 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), turun signifikan dari Februari yakni 5,47 persen yoy.  Menurutnya, berbagai upaya pengendalian harga pangan jelang Ramadan oleh Pemerintah terbukti efektif menurunkan inflasi pangan.

Peran Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga krusial, terutama dalam memastikan kecukupan dan ketersediaan pasokan bahan pangan pokok. Inflasi harga pangan bergejolak atau volatile food mampu diturunkan secara signifikan dari sebelumnya 7,62 persen yoy pada Februari lalu, menjadi 5,83 persen yoy pada Maret 2023.

Kendati demikian, secara bulanan atau month-to-month (mtm), terjadi sedikit kenaikan harga pada beberapa komoditas pangan menjelang Ramadan seiring dengan naiknya permintaan.  Febrio menyampaikan bahwa harga beras juga diharapkan akan melandai seiring dengan masuknya periode panen raya yang mulai berlangsung sejak awal Maret lalu.

Perlambatan inflasi secara umum juga didorong oleh melambatnya komponen inflasi inti menjadi 2,94 persen yoy pada Maret, dari 3,09 persen bulan sebelumnya. Perlambatan terjadi hampir di semua kelompok barang dan jasa seiring menurunnya tekanan harga komoditas global.

Selain itu, inflasi kelompok harga diatur pemerintah atau administered price sebesar 11,56 persen yoy, melambat dari Februari yang mencapai 12,24 persen yoy. Hal tersebut dipengaruhi oleh penurunan tarif air Perusahaan Air Minum (PAM). “Meskipun demikian, pemerintah juga mengantisipasi risiko kenaikan harga minyak global dalam beberapa hari terakhir akibat kebijakan OPEC+ yang berencana untuk memangkas produksinya,” kata Febrio.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Pemerintah Janji Jaga Stabilitas Harga Pangan Jelang Lebaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya