SOLOPOS.COM - Ilustrasi kereta api. (PT KAI)

Solopos.com, SOLO — Menjelang libur Lebaran 2024, KAI Daop 6 Yogyakarta terus berupaya meningkatkan keamanan dan keselamatan perjalanan kereta api dengan pengecekan lintas daerah pantauan khusus (dapsus). Kegiatan tersebut di antaranya menyasar koridor lintas Solo Balapan – Goprak, atau batas wilayah Daop 6 Yogyakarta.

Kegiatan itu dipimpin oleh EVP Daop 6, Bambang Respationo, bersama jajaran dari Unit Prasarana dan Operasi menggunakan Lori Dresin. Bambang menyampaikan, kegiatan tersebut dilaksanakan untuk menjaga kesiapan dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat yang menggunakan moda transportasi KA di masa Angkutan Lebaran.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

“Kami ingin memastikan kondisi prasarana dan alat operasional agar masyarakat bisa mendapatkan perjalanan kereta api yang ceria dan penuh makna dengan terus menjaga faktor keselamatan perjalanan kereta api,” jelas Bambang dalam rilis, Senin (1/3/2024).

Sebelumnya Daop 6 telah memetakan dapsus seperti pantauan khusus banjir, tanah longsor dan amblesan tanah pada jalur kereta api (KA). Dapsus yang dimaksud yakni petak jalan Sumberlawang – Goprak yang terdiri dari beberapa lokasi. Pertama adalah Km 75+1/9 pantauan longsoran dan Km 77+9 sampai dengan 78+5 pantauan longsoran. Kemudian petak jalan Kalioso – Salem terdapat satu lokasi yakni di Km 93+5/8 pantauan banjir.

Daop 6 secara berkala menyediakan berbagai alat material untuk siaga atau yang biasa disebut AMUS, yang bisa digunakan secara cepat dalam keadaan darurat.

Bambang juga menyampaikan kepada seluruh jajaran di lintas agar selalu waspada serta dapat memastikan kehandalan alat dukung operasional dan prasarana sebaik mungkin. Dia menginstruksikan jajarannya dapat memegang teguh budaya keselamatan serta meningkatkan kolaborasi dan koordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan perjalanan KA selalu aman.

Di sisi lain, berdasarkan data pada Senin (1/4) pukul 13.00 WIB, tiket KA Jarak Jauh keberangkatan awal dari Daop 6 Yogyakarta yang terjual pada periode H-10 (31 Maret) sampai dengan H+10 (21 April) adalah sebanyak 265.434 tiket atau 70% dari total tiket yang disediakan sebanyak 378.972 tiket. Jumlah tiket yang terjual ini akan terus meningkat karena penjualan masih berlangsung.

Kemudian untuk okupansi penjualan tiket-tiket KA jarak jauh keberangkatan awal Daop 6 pada tanggal 2 hingga 9 April masih di bawah 80%. Dengan begitu tiket KA pada tanggal-tanggal tersebut masih cukup tersedia dan dapat dimanfaatkan masyarakat untuk mudik ke berbagai tujuan favorit seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, dan sebagainya.

Untuk tanggal 16-17 April okupansinya sudah mencapai 90%. Untuk tanggal 18-21 April okupansi masih di bawah 70% sehingga tiket juga masih cukup tersedia dan dapat dimanfaatkan masyarakat. Namun untuk tanggal 12-15 April okupansi KA keberangkatan awal Daop 6 sudah mencapai 100%.

“Kami mengimbau kepada masyarakat yang ingin bepergian pada masa Angkutan Lebaran menggunakan KA dan belum mendapatkan tiketnya agar dapat mengecek ketersediaan tiket secara berkala melalui aplikasi Access by KAI,” terang Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro.

Jika tiket yang diinginkan telah terjual habis, pelanggan memiliki pilihan untuk memilih tanggal alternatif atau menggunakan fitur Connecting Train pada aplikasi Access by KAI. Fitur ini akan membantu memberikan pilihan perjalanan dengan menggabungkan jadwal kereta yang tersedia secara bersambung.

Sementara itu Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, dalam keterangan tertulisnya menyampaikan pentingnya menjaga keselamatan dalam setiap kegiatan mudik Lebaran.

“Keselamatan menjadi prioritas penanganan setiap mudik lebaran. Perhelatan rakyat setahun sekali, negara mestinya akan memberikan pelayanan yang terbaik buat warganya,” kata dia, Senin.

Disebutkan bahwa berdasarkan survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, potensi pergerakan nasional pada Lebaran 2024 mencapai 71,7% dari penduduk Indonesia atau 193,6 juta orang. Jumlah itu naik sekitar 56% dari angka potensi pergerakan di Lebaran tahun lalu. Pada 2023, potensi warga yang mudik masih 123,8 juta orang dan tahun 2022 masih di angka 85,5 juta orang.

Dari 193 juta lebih pemudik tersebut, sebanyak 20,3% atau 39,32 juta akan menggunakan kereta api. Sebanyak 19,37% atau 37,51 juta pemudik memilih bus, sedangkan 18,29% atau 35,42 juta pemudik mengendarai kendaraan pribadi. Pengguna mobil sewaan mencapai 6,01% atau 11,64 juta. Sedangkan pemudik yang menggunakan sepeda motor diperkirakan mencapai 16,07% atau 31,12 juta orang.

Untuk mendukung kenyamanan dan keselamatan selama masa Lebaran, pihaknya juga menilai pentingnya untuk menjaga perlintasan kereta api lebih ketat lagi. Hal tersebut untuk menghindari kecelakaan yang kemungkinan terjadi di lokasi tersebut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya