Bisnis
Jumat, 17 Maret 2023 - 08:26 WIB

Jelang Akhir Pekan, IHSG Hari Ini Berpotensi Menguat

Annisa Kurniasari Saumi  /  Setyo Aji Harjanto  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) berpeluang menguat pada perdagangan hari ini, Jumat (17/3/2023) setelah ditutup terkoreksi selama tiga hari berturut-turut sejak Selasa (14/3/2023).

Saham HRUM, ICBP, MYOR dan SIDO bisa jadi pilihan.

Advertisement

Tim Riset MNC Sekuritas menyebut, IHSG kembali ditutup terkoreksi 1 persen ke 6.565 dan masih didominasi oleh tekanan jual yang cukup besar.

Posisi IHSG saat ini diperkirakan sedang berada di akhir wave iii dari wave c dari wave (v) dari wave [c] dari wave B pada label hitam, dimana hal tersebut berarti koreksi IHSG diperkirakan sudah cenderung terbatas untuk menguji 6.532-6.543 kembali.

Advertisement

Posisi IHSG saat ini diperkirakan sedang berada di akhir wave iii dari wave c dari wave (v) dari wave [c] dari wave B pada label hitam, dimana hal tersebut berarti koreksi IHSG diperkirakan sudah cenderung terbatas untuk menguji 6.532-6.543 kembali.

“Dan selanjutnya berpeluang menguat untuk membentuk wave iv ke 6.600-6.644. Kabar baiknya, pada label merah, koreksi IHSG ini sedang membentuk wave (y) dari wave [c] dan akan menguat membentuk wave [d] ke rentang 6.731-6.960 pada triangle pattern-nya. Support: 6.543, 6.509, Resistance: 6.641, 6.695,” tulis Tim Riset MNC Sekuritas, Jumat (17/3/2023) seperti dilansir Bisnis.

Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia baru saja mengumumkan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75 persen. Analis melihat langkah BI mempertahankan suku bunga acuan ini dapat berpengaruh positif terhadap laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Advertisement

“Sebagaimana BI yang mempertahankan suku bunga dinilai sebagai langkah menjaga stabilitas ekonomi di tengah gejolak pasar keuangan global saat ini,” kata Desy kepada Bisnis, Kamis (16/3/2023).

Sebagaimana diketahui, setelah anjlok ke zona merah tiga hari berturut-turut pada pekan ini, IHSG hari ini terperosok dan menyentuh rekor terendah baru sepanjang tahun berjalan 2023 di level 6.565,73, atau di bawah dari level terendah sebelumnya 6.584,45 pada 11 Januari 2023.

Sementara itu, Analis Phintraco Sekuritas Rio Febrian mengatakan IHSG diperkirakan akan melanjutkan pelemahan ke kisaran support level 6.480-6.500 pada esok hari, Jumat (16/3/2023) setelah pengumuman RDG BI.

Advertisement

Dia menjelaskan, RDG Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di 5,75 persen. Hal ini memicu pelemahan nilai tukar rupiah sebesar 0,07 persen ke Rp15.371 per dolar AS di Kamis sore (16/3/2023).

Kondisi tersebut diperkirakan memicu pelemahan lanjutan nilai tukar Rupiah dalam beberapa hari kedepan.

“Selain itu, pelaku pasar juga mengantisipasi keputusan The Fed yang diperkirakan akan menaikkan The Fed Rate sebesar 25 bps dalam FOMC 22 Maret 2023,” ucap Rio. Adapun dia menilai dengan langkah BI mempertahankan suku bunga acuan ini, saham-saham defensif dan consumer-related menjadi top picks Phintraco Sekuritas untuk saat ini.

Advertisement

Saham-saham tersebut di antaranya INDF, ICBP, SIDO, MAPI, TLKM, dan ASII. Sementara itu, Pilarmas Sekuritas memprediksi saham-saham yang akan terdampak dari aksi BI ini yaitu saham perbankan, properti, dan otomotif.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif