SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) disebut berpotensi terkoreksi pada perdagangan Jumat (21/7/2023) ini.

Phintraco Sekuritas dalam riset harian menyebutkan bahwa IHSG mengalami technical rebound pada Kamis. Namun, technical rebound tersebut tidak didukung volume transaksi.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

“Sementara pergerakan IHSG di 14–18 Juli membentuk pola evening star. Dengan demikian, IHSG masih rawan terkoreksi pada Jumat (21/7/2023). Perhatikan pivot level 6.830 di Jumat,” tulis Phintraco.

Dari eksternal, penurunan inflasi Inggris ke 7,9 persen secara tahunan (year on year/YoY) pada Juni 2023 dan zona Euro ke 5,5 persen YoY memengaruhi ekspektasi pelaku pasar terhadap agresivitas bank-bank sentral di Eropa dalam pertemuan-pertemuan mendatang.

European Central Bank dijadwalkan mengumumkan hasil pertemuan bulanannya pada 27 Juli 2023, satu hari setelah pengumuman FOMC The Fed pada 26 Juli 2023.

“Pasar berharap ada petunjuk mengenai arah kebijakan moneter dari kedua bank sentral besar tersebut,” lanjut mereka.

Dari dalam negeri, Asian Development Bank menurunkan proyeksi inflasi Indonesia menjadi 3,8 persen YoY pada 2023 dari proyeksi sebelumnya di 4,2 persen YoY. Dengan demikian, dampak kenaikan harga sejumlah komoditas pangan yang tengah terjadi saat ini kemungkinan bersifat sementara.

Adapun beberapa saham yang direkomendasikan Phintraco untuk perdagangan hari ini meliputi EXCL, PWON, BRIS, RMKE, HRUM, JSMR dan speculative buy pada ASII dan TLKM.

Sementara itu, Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan penguatan IHSG hari ini terjadi ketika bursa regional Asia tertahan di zona merah. Pasar masih terbebani seputar ekonomi di China.

Di saat pertumbuhan ekonomi China mengalami perlambatan, Kementerian Perdagangan China menyebutkan perdagangan luar negeri menghadapi situasi yang sangat parah dipicu oleh kondisi geopolitik.

Hal ini diperkirakan akan mengganggu perdagangan luar negeri dan perekonomian pada semester II/2023. Sementara itu, Jepang secara mengejutkan mencatat surplus perdagangan sebesar US$43,05 miliar yen atau sekitar US$308,5 juta pada Juni. Surplus ini merupakan yang pertama dalam 23 bulan terakhir.

Sebelumnya, IHSG pada Kamis (20/7/2023) ditutup menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup menguat 33,99 poin atau 0,50 persen ke posisi 6.864,19. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,16 poin atau 0,33 persen ke posisi 961,53.

“Kami perkirakan penguatan hari ini [kemarin] lebih dipengaruhi oleh sentimen global, yang mana pada saat IHSG libur kemarin, bursa global cenderung menguat dan kami perkirakan IHSG meng-adjust penguatan tersebut,“ ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana seperti dilansir Antara, Kamis.

Namun demikian, lanjut Herditya, investor perlu mewaspadai terhadap adanya sentimen dari Asia yang cenderung negatif, yang mana adanya perlambatan ekonomi China, serta adanya rilis data ekspor dan impor Jepang yang cenderung tidak sesuai dengan ekspektasi pasar.

Secara teknikal, menurutnya, apabila IHSG belum mampu menembus resistance di level 6.931, maka perlu mewaspadai terhadap adanya koreksi lanjutan ke area 6.740 sampai 6.799.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor meningkat yaitu dipimpin sektor energi sebesar 0,41 persen, diikuti sektor properti dan sektor keuangan yang masing- masing naik 1,53 persen dan 0,85 persen.

Sedangkan, tiga sektor terkoreksi yaitu sektor teknologi turun paling dalam minus 0,97 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor barang konsumen primer yang masing- masing turun 0,52 persen dan 0,28 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu PRAS, CSRN, SMMT, DRMA dan IDEA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni RELF, GULA, WIDI, TGUK dan ACES.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.226.848 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,67 miliar lembar saham senilai Rp10,05 triliun. Sebanyak 294 saham naik, 223 saham menurun dan 231 tidak bergerak nilainya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya